BANJARMASIN - Ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan melonjak signifikan selama tahun 2021. Dibanding tahun 2020, peningkatan ekspor di tahun 2021 mencapai 92% dari sisi frekuensi pengiriman dengan rincian 559 kali dibanding 291 kali di tahun 2020.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Banjarmasin, Hafit Rahman menyebut di tahun 2020, terdapat pengiriman 32.635 ekor yang dikirim, sedangkan di tahun 2021 ada sebanyak 1.293.866 ekor.

"Peningkatan yang dikirim dan jumlah satuan ekornya meningkat. Tentu ini patut kita syukuri," ujar Hafit di Banjarmasin, Senin (31/1/2022).

Selain itu, ada juga 1.976,4 ton ikan yang dikirim dari Banjarmasin selama tahun 2021. Komoditas dominan yang dikirim di antaranya kepiting hidup sebanyak 1.288.761 ekor dengan pengiriman 354 kali. Kemudian 1.676,5 ton udang beku dengan 165 pengiriman.

"Kepiting hidup jadi komoditas ekspor utama dari Banjarmasin selama 2021," terang Hafit.

Dari sisi negara tujuan, Balai KIPM mencatat Tiongkok menjadi negara dominan pengiriman dari Banjarmasin. Disusul Jepang, Inggris Raya, Taiwan dan Singapura.

Dalam kesempatan tersebut, Hafit mengapresiasi jajarannya yang telah bekerja maksimal selama 2021. Dia pun mengajak para pegawai Balai KIPM Banjarmasin untuk turut menyukseskan semangat akselerasi yang diusung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

"Terimakasih kepada teman-teman yang telah bekerja secara maksimal. Mari kita tingkatkan lagi di tahun ini dengan terus memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan kepada para pengguna jasa," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Wahyu Trenggono menyebut tahun 2022 sebagai tahun akselerasi program prioritas KKP. Langkah ini merupakan kelanjutan setelah di tahun 2021, KKP mengusung semangat rebound.