JAMBI - Udang belalang dan ikan hias menjadi dua komoditas perikanan unggulan dari Jambi. Berdasarkan catatan lalu lintas Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Jambi, sebanyak 3,6 juta ekor udang belalang dikirim ke Hongkong dan Tiongkok selama tahun 2021.

"Untuk ikan hias alam, ekspornya ke Malaysia dan Singapura," kata Kepala  SKIPM Jambi, Piyan Gustaffiana saat memberikan paparan kepada Anggota Komisi IV DPR, di kantornya, Selasa (19/4/2022).

Piyan memastikan, jajarannya siap memberikan pelayanan yang optimal dan prima sebagai quality assurance produk perikanan dari Jambi. Quality assurance meliputi rangkaian kegiatan pengendalian proses produksi secara sistematis untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi syarat/standar mutu melalui verifikasi terhadap penerapan standar teknis di unit usaha.

"Kita ingin menjamin bahwa produk perikanan yang keluar dari Jambi pasti aman sekaligus meminimalisir penolakan di pasar ekspor," ujanya.

Hingga tahun 2022, terdapat 10 instalasi karantina ikan (IKI) telah bersertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

Tahun ini, BKIPM juga menargetkan penerbitan 10.000 sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB) dalam rangka mendukung KKP accelerate 2022. CPIB, kata Piyan, menjadi bagian dari jaminan pangan yang merupakan tuntutan dan hak bersama yang harus didapatkan baik oleh produsen, konsumen maupun pemerintah.

Di Jambi sendiri, terdapat 3 kantor wilayah kerja (Wilker) meliputi: Wilker Kuala Tunggal, Wilker Muara Sabak, dan Wilker Muara Bungo serta 1 kantor SKIPM yang selalu siap melayani masyarakat kelautan dan perikanan.

Ke depan, Piyan menargetkan adanya direct call dari Jambi ke negara tujuan ekspor.

"Kita selalu siap memberikan pelayanan agar produk dari Jambi mampu memperluas akses pasar, terutama ekspor," terangnya.

Sebagai informasi, sebanyak 15 pimpinan dan anggota Komisi IV DPR melakukan kunjungan kerja ke Jambi. Dalam lawatan ini, pimpinan dan anggota DPR menyempatkan diri untuk meninjau kantor SKIPM Jambi. Mereka di antaranya Sudin, Dedi Mulyadi, Mindo Sianipar, Suparna, Maria Lestari, Djarot Saiful Hidayat, Salim Fakhry, Panggah Susanto, dan Hanan A Rozak.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk terus meningkatkan ekspor. Salah satu caranya dengan rutin melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir guna memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya.

Menurutnya, jaminan mutu ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia.