MAKASSAR - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Makassar bergerak ke pelaku usaha untuk melakukan edukasi secara langsung. Adapun tema yang disampaikan terkait dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan (SJMKHP).

Kepala BPPMHKP Makassar, Muhammad Zamrud mengatakan, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berperan dalam pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, jajarannya bekerjasama dengan berbagai institusi. Hal tersebut ditujukan untuk penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. 

"Kami bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memperkuat sistem jaminan mutu produk kelautan dan perikanan," ujar Zamrud, Sabtu (6/7/2024).

Dikatakannya, kali ini BPPMHKP Makassar bekerjasama dengan Inkubasi Bisnis Teknologi dan Science Techno Park Universitas Hasanuddin. Dalam kegiatan tersebut, Balai Besar KIPM Makassar yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Penerapan Standar dan Metode Uji melakukan edukasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan kepada pelaku usaha dan pendamping pelaku usaha di Unhas Hotel and Convention.

"Tentu SJMKHP ini penting untuk disampaikan ke pelaku usaha, karena mereka yang akan merapkan dan kita sifatnya mendampingi," tuturnya.

Pada kesempatan ini Ketua Tim Kerja Penerapan Standar dan Metode Uji memberikan pemahaman kepada pelaku usaha mengenai persyaratan mutu ekspor komoditi perikanan dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Sebagaimana diketahui, Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu provinsi dengan produksi ikan yang melimpah merupakan hub ekspor komoditi perikanan di wilayah timur Indonesia. 

Oleh karena itu, Direktorat Inkubasi Bisnis Teknologi dan Science Techno Park Unhas yang menjembatani Universitas Hasanuddin dan dunia Industri melakukan pendampingan dengan UMKM dalam menjalankan dunia usaha dan bisnis.

Tercatat pada tahun 2023, volume ekspor komoditi perikanan mencapai 201.843 ton dengan nilai Rp. 7,6 Triliun dan menjangkau 55 negara tujuan ekspor. 

"Kami menyambut baik langkah yang dilakukan teman-teman dari Unhas yang menjembatani layanan kami dengan pelaku usaha," kata Zamrud.

Zamrud berharap, dengan sistem penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang berjalan dengan baik, volume ekspor komoditi perikanan terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Selatan.

"Semoga ikhtiar ini memberikan dampak yang positif, khususnya bagi masyarakat Sulsel," tutupnya.