MAKASSAR - Sebanyak 10 pegawai Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) mengikuti Uji Coba Alat Ukur Potensi yang diselenggarakan oleh Biro Sumber Daya Manusia Aparatur dan Organisasi (SDMAO) Sekretariat Jenderal KKP. Kegiatan ini berlangsung di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, dan menjadi bagian dari uji coba serempak yang diikuti oleh 252 peserta di tujuh lokasi berbeda di Indonesia.

Tujuh lokasi pelaksanaan uji coba alat ukur potensi ini meliputi: LPSPL Sorong, BPKIL Serang, BPPP Tegal, BPPP Bitung, BRPBAP3 Maros, Balai KIPM Surabaya I, dan Balai KIPM Denpasar. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan implementasi alat ukur potensi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia aparatur," terang Plt Kepala BPPMHKP Makassar, Muhammad Zamrud, Rabu (7/9/2024).

Acara dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Biro SDMAO Setjen KKP, diikuti oleh penjelasan teknis dari tim Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) mengenai penggunaan platform uji coba. Peserta kemudian diarahkan untuk mengerjakan serangkaian tes secara daring menggunakan perangkat laptop dengan koneksi internet. Tes tersebut terdiri dari delapan subtes, yaitu PIR, DEF, AKS, PMK, KRI, TLA, LAG, dan TLK, yang harus diselesaikan dalam waktu lima jam.

Selama pelaksanaan, para peserta login ke aplikasi yang dirancang oleh LPTUI untuk mengakses tes dan, setelah selesai, menyetorkan hasilnya dengan logout dari platform. Uji coba ini menjadi langkah penting dalam menilai dan meningkatkan potensi serta kompetensi sumber daya manusia di lingkungan KKP, yang diharapkan dapat mendukung optimalisasi kinerja kementerian.

Penutupan acara dilakukan oleh panitia pelaksana dari Biro SDMAO Setjen KKP, menandai berakhirnya kegiatan uji coba di seluruh lokasi. Kepala BPPMHKP Makassar, Muhammad Zamrud, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan pegawai BPPMHKP Makassar dalam kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen mendukung pengembangan potensi aparatur.

"Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal implementasi alat ukur potensi di lingkungan KKP, membantu kementerian untuk lebih memahami dan mengelola sumber daya manusia secara optimal demi mendukung keberlanjutan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia," tutup Zamrud.