MAKASSAR - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) turut ambil bagian dalam rapat koodinasi implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Rapat ini sebagai tindak lanjut rapat koordinasi sebelumnya untuk menetapkan tempat pemeriksaan fisik terpadu pelayanan karantina dan bea cukai serta Prosedur Operasional Standar penerapan NLE di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar. 

"Pada prinsipnya, kita akan turut mengawal komoditas perikanan, terutama dari sisi mutu dan keamanan, mengingat kita adalah quality assurance-nya, dan kita ada perwakilan yang ikut rapat tersebut," ujar Plt Kepala BPPMHKP Makassar, Mohammad Zamrud, Jumat (5/1/2024).

Rapat koordinasi dibuka oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara WIlayah V Makassar, Asri Santosa yang mengharapkan adanya percepatan penerapan NLE di Bandara Sultan Hasanuddin. Sebagaimana diketahui, program NLE merupakan program nasional untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional dengan memastikan kelancaran pergerakan arus barang baik ekspor maupun impor sebagai tindaklanjut Inpres No. 5 Tahun 2020.

Adapaun dalam rapat tersebut, BPPMHKP diwakili Ketua Tim Kerja Penerapan Standar dan Metode Uji Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Balai Besar KIPM Makassar, Muhammad Irfan Rais yang menghadiri rapat koordinasi ini menyampaikan perkembangan organisasi karantina di Sulawesi Selatan dan juga prosedur pemeriksaan fisik ikan yang dilaksanakan selama ini. Rapat koordinasi selanjutnya diakhiri dengan kunjungan lapangan untuk melihat langsung proses pemeriksaan fisik komoditi perikanan di Balai Besar KIPM Makassar oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar dan instansi terkait.

Sebagai informasi, Balai Besar KIPM Makassar berperan besar dalam penerapan NLE di Bandar Udara Sultan Hasanuddin mengingat hampir seluruh komoditi ekspor yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin merupakan komoditi perikanan. Semoga dengan penerapan NLE secara efektif dan terkoordinir akan memberikan dampak positif pada perkembangan ekspor komoditi perikanan di Sulawesi Selatan.