SUKABUMI - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) yang kini bertransformasi menjadi Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Bandung aktif bergerak ke masyarakat. Seperti pada Selasa, 7 Mei 2024 dengan menggelar bimbingan teknis (Bimtek (Bimtek) cara penanganan ikan yang baik (CPIB) bagi suplier di Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

"Ini bagian dari pembinaan agar suplier bisa menjaga jaminan mutu sehingga secara tidak langsung mendukung produktivitas Unit Pengolah Ikan (UPI)," ujar Kepala BPPMHKP Bandung, Agung Eka Susila.

Agung mengatakan, implementasi sistem jaminan mutu di tingkat sulpie tersebut penting untuk meningkatkan mutu UPI. Dengan begitu, penolakan ekspor di negara tujuan bisa lebih diminimalisir.

"Poin pentingnya agar produk sampai ke hilir juga tetap bermutu, jadi mencegah penolakan ekspor," tuturnya.

Sebagai informasi, kegiatan dilaksanakan di Aula Balai Nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu di Jalan Siliwangi Palabuhanratu No.114 Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 20 peserta dari Suplier, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi serta Pegawai Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu turut serta dalam Bimtek tersebut.  

Selain itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu  Bapak Yusuf Fathanah, turut hadir. Adapun narasumber terkait CPIB yaitu Dr.Tri Handayani, dan Yunik Verawati, dari Pusat Pengendalian Mutu BPPMHKP.

"Setelah penyampaian materi, dilanjutkan diskusi sekaligus praktek penyusunan manual CPIB," tutupnya.