AMBON - Badan Pengendalian dan Pengawasan mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) melalui BPPMHKP Ambon berkomitmen mendukung program KKP dan pemerintah provinsi Maluku dalam upaya percepatan ekspor produk perikanan. Bekerjasama dengan tim Percepatan Ekspor Maluku yang terdiri dari DKP Prov Maluku, Bea Cukai Ambon, BKHIT Maluku dan Disperindag Prov Maluku, tim kolaborasi tersebut mampu mendorong UD Rizky Fattah Katsuo Maluku Barokah  untuk melakukan ekspor perdana dengan produk Katsuo (Ikan Kayu) Negara Korea Selatan.

"Alhamdulillah kita berhasil mengawal ekspor perdana 6,160 ton Katsuo ke Korea Selatan," terang Kepala BPPMHKP Ambon, M Hatta Arisandi, Jumat (4/10/2024). 

Hatta menambahkan, produk tersebut senilai USD35,543.89 atau Rp 554.400.000,-. Adapun pelepasan ekspor berlangsung di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan dihadiri instansi terkait seperti DKP Provinsi Maluku, Disperindag Provinsi Maluku, BKHIT Maluku dan Bea Cukai Ambon.

Diaktakannya, sebagai Otoritas kompeten, BPPMHKP Ambon mengawal kegiatan ekspor perdana UD Rizky Fattah Katsuo Maluku Barokah mulai dari inspeksi hazard analysis and critical control point (HACCP), perbaikan temuan inspeksi HACCP, pendaftaran PPK online, pengajuan permohonan nomor registrasi, surveilan HACCP.

"Termasuk sampai dengan permohonan dan penerbitan Health certificate (HC)," urainya.

Dalam kesempatan ini, Hatta memastikan UD Rizky Fattah Katsuo Maluku Barokah telah memenuhi Standar mutu dan keamanan hasil perikanan yang ditetapkan di antaranya telah memiliki sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), telah disertifikasi sertifikat kelayakan pengolahan (SKP), telah memiliki Approval number ekspor ke Korea Selatan.

Hatta juga menyampaikan bahwa sertifikasi HACCP yang merupakan salah satu instrument penting dalam penerapan SISJAMU dan sertifikasi ini dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pelaku usaha perikanan. Dengan penerapan SISJAMU secara konsisten diharapkan dapat meningkatkan trust dari buyer sehingga bisa memperluas akses pasar produk yang dihasilkan.

"Semoga ekspor perdana ini dapat memotivasi pelaku usaha lain untuk dapat menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SISJAMU) secara konsisten," tuturnya.