AMBON - Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) bergerak cepat membahas tindak lanjut sinergi Global Maritime Fulcrum (GMF) dan Belt and Road Initiative (BRI). Hal ini ditunjukkan dengan berpartisipasi pada rapat survey bersama dalam rangka membahas calon lokasi pembangunan laboratorium keamanan pangan di Kota Tual. 

"Kegiatan ini dihadiri oleh Kemenko Marves, BPPMHKP, PPN Tual dan Manajemen PT. SIS," kata Kepala BPPMHKP Ambon, M Hatta Arisandi, Selasa (4/6/2024).

Hatta mengatakan, rapat  tersebut membahas persyaratan lokasi,  baik teknis dan administrasi yang akan dijadikan sebagai tempat pembangunan Laboratorium Keamanan Pangan. Selain itu, rapat tersebut juga membahas standar laboratorium yang harus mengacu pada China National Accreditation Service (CNAS). 

"Design laboratorium dan layout akan dibahas lebih lanjut dengan mempertimbangan standar yg telah ditetapkan oleh CNAS," tuturnya.

Lab Uji, kata Hatta, direncanakan akan mengakomodir pengujian mutu dan keamanan hasil perikanan serta pengujian dibidang Karantina. Adapun survei dilakukan di dua lokasi yaitu PPN Ambon dan PT. SIS.

Hasil survey lapangan menunjukkan bahwa dua lokasi yang menjadi target, secara teknis dan administrasi telah memenuhi persyaratan," tuturnya.

Adapun kebutuhan lahan pembangunan laboratorium berkisar 2000-3000 M2. Baik PPN Ambon maupun PT. SIS, mengaku menyanggupi kebutuhan tersebut. "Target lokasi pembangunan Laboratorium telah ditetapkan baik yang berlokasi di PPN Ambon maupun di PT. SIS," terang Hatta. 

Dikatakannya, secara umum, berdasarkan survei dan diskusi,  aspek persyaratan administrasi dan teknis sudah sesuai ddan telah memenuhi untuk dilakukan pembangunan laboratorium mutu dan keamanan pangan. Selanjutnya, hasil  laporan hasil survei akan disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta. 

"Tentu ini sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan lokasi pembangunan Laboratorium Keamanan Pangan," tutupnya.