BP2MHKP Dukung Direct Call Pelabuhan Bitung - Tiongkok

MANADO - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keselamatan Hasil Perikanan (KIPM) Manado turut serta dalam rapat pembahasan tindak lanjut rencana Direct Call dari Pelabuhan Bitung ke Port of Shanghai, China. Rapat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara dan dihadiri oleh perwakilan Balai KIPM Manado ini membahas sejumlah aspek terkait pelayaran internasional dan dampaknya terhadap industri perikanan.

"Kita bahas banyak aspek direct call ini," ujar Kepala BKIPM Manado, Muhlin yang menjelaskan transformasi Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Keamanan Hasil Perikanan (BP2MHKP), Selasa (3/9/2023).

Adapun hasil rapat tersebut di antaranya, direct call dari Pelabuhan Bitung ke Port of Shanghai, China, diakui sebagai langkah positif yang dapat membantu pelaku usaha perikanan dengan mengurangi biaya ekspor produk perikanan ke luar negeri. Selain itu, Pelaksanaan Direct Call diharapkan dapat memendekkan jalur dan mempersingkat waktu pengiriman barang ekspor dan impor di Wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

"Adanya Direct Call dari Pelabuhan Bitung, rencananya pelayaran internasional dapat melalui jalur Morowali – Bitung – China, membuka peluang baru bagi jalur perdagangan maritim," urainya.

Dikatakannya, daerah ekspor terbesar tujuan Tiongkok di Sulawesi dan Maluku ialah Morowali, Ternate, dan Kendari. Rencana ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan untuk pertumbuhan ekspor di daerah-daerah tersebut.

"Bitung dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi perikanan yang sangat besar," jelas Muhlin.

Merujuk data Balai KIPM Manado pada tahun 2022, ekspor perikanan mencapai 23.386 ton atau setara dengan 1.169 kontainer per tahun. Karenanya, direct call Bitung - Tiongkok direncanakan untuk mengekspor hasil perikanan dan pertanian, serta produk tambang dan industri, memberikan diversifikasi dalam jenis produk ekspor.

"Rapat ini menandai langkah maju dalam mengembangkan pelayaran internasional yang mendukung pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Utara," katanya.

"Direct Call Bitung - Shanghai China diharapkan akan membuka peluang baru dan memperkuat posisi Sulawesi Utara dalam perdagangan internasional," tutup Muhlin.