MAKASSAR - Kepala Balai Karantina Ikan, pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar, Siti Chadijah mengingatkan pentingnya monitoring dan evaluasi Pengendalian Penyakit Ikan Karantina (PIK). Terlebih pada importasi media pembawa.
"Alhamdulillah ini kegiatan rutin dan tim pusat karantina ikan telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi selama tiga hari, mulai dari tanggal 15-17 Maret," ujat Chadijah di kantornya, Jumat (17/3/2023).

Chadijah memaparkan proses monitoring dilakukan melalui desk audit untuk memeriksa rekaman pelaksanaan pengendalian PIK pada importasi media pembawa. Selain itu, tim juga melakukan kunjungan lapangan ke Instalasi Karantina Ikan dan pelaku usaha yang melakukan importasi Media Pembawa.

"Kami tentu menyambut baik kedatangan tim monitoring dan evaluasi dari Pusat Karantina Ikan, kami berharap adanya masukan dan arahan dari tim tersebut untuk perbaikan yang berkelanjutan dalam pelaksanaan importasi Media Pembawa," sambungnya.

Selama pembukaan kegiatan, jajaran Balai Besar KIPM Makassar juga berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan terkait kegiatan importasi Media Pembawa yang selama ini telah dilaksanakan.

Melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, diharapkan importasi Media Pembawa dan komoditi perikanan lainnya dapat berjalan dengan lancar demi kelancaran sektor kelautan dan perikanan. Selain itu, diharapkan juga dapat menjamin bahwa kegiatan importasi tersebut tidak menyebarkan wabah Penyakit Ikan Karantina yang berpotensi menimbulkan ancaman pada wilayah Indonesia.

"Ini merupakan komitmen dalam menjaga keberlanjutan usaha sektor kelautan dan perikanan serta melindungi kekayaan sumber daya perikanan Indonesia dari potensi ancaman penyakit ikan karantina," tutupnya.