MAKASSAR - Laboratorium pengujian Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Makassar telah menguji pengujian Penyakit Ikan Karantina (PIK). Hasilnya, ditemukan 616 kali bakteri, 33 kali virus dan 6 kali parasi.

"Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui status penyakit ikan karantina pada media pembawa serta pengujian mutu pada produk perikanan," ujar Kepala BKIPM Makassar, Siti Chadijah, Kamis (16/3/2023).

Selain organisme hidup, BKIPM Makassar juga menemukan 130 kali logam berat, 8 kali formalin, 36 histamin dan 4 kali organoleptik. Chadijah mengatakan pengujian ini dilakukan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 17025:2017, yang merupakan standar internasional untuk pelaksanaan pengujian laboratorium.

"Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa media pembawa ikan sehat dan bebas dari penyakit ikan karantina atau penyakit ikan lainnya yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit pada ikan," sambungnya.

Melalui hasil pengujian yang akurat, Chadijah berharap bisa direspons dengan langkah-langkah pencegahan agar tidak ada penyebaran penyakit ikan karantina yang berpotensi merugikan industri perikanan.

"Dengan kualitas mutu yang tinggi, produk perikanan dapat memberikan nilai gizi yang tinggi dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut," tutupnya.