MAKASSAR - Penyakit merupakan salah satu kendala utama dalam keberhasilan usaha budidaya perikanan. Penyakit ikan juga merupakan faktor yang sangat berarti dalam menurunkan produksi dan income, kerugian yang ditimbulkan cukup besar.

Sebagai tindakan mitigasi, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar melakukan pemantauan Penyakit Ikan Karantina (PIK) tahap 1 di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pencegahan dan implementasi tugas kami sebagai quality assurance," kata Kepala BKIPM Makassar, Siti Chadijah, Rabu (15/3/2023).

Chadijah mengatakan tugas ini juga didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan No.65 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemantauan Penyakit Ikan Karantina, Permen KP Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penetapan Jenis Penyakit Ikan Karantina, Organisme penyebab, Golongan & Media Pembawa. Dikatakannya, kegiatan pemantauan PIK dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Wajo.

Selanjutnya, Tim Pemantauan PIK melakukan ketelusuran lokasi dan data titik koordinat dengan menggunakan GPS. Kemudian dilakukan pengisian kuisioner yang memuat data primer maupun sekunder kegiatan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan PIK di lapangan, pemeriksaan dan pencatatan parameter kualitas air yang selanjutnya dapat dilakukan analisa hasil pengamatan /pemeriksaan PIK tingkat lapangan dan juga melakukan pengambilan contoh uji dengan jenis media pembawa Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Ikan Mas (Cyprinus carpio) untuk dilakukan pengujian secara laboratoris.

"Target penyakit pemantauan PIK adalah Pengujian Virus dan Bakteri Ikan Nila : SVC, TiLV, CEV, VNN, Sterptococcus spp, S.ineae, S.Agalactiae, Aeromonas hydrophilla, A.salmonicida, E.tarda, E.ictaluri, dan Yesernia ruckeri," tutupnya.