MAKASSAR - Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Makassar berkomitmen membantu pelaku usaha dalam pemenuhan persyaratan ekspor. Karenanya, Balai KIPM menjalin sinergitas dengan berbagai pihak guna meningkatkan volume ekspor dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan, khususnya di Sulawesi Selatan.

Terkini, Balai KIPM menggelar bimbingan teknis sertifikasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia.

"kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan kerjasama KKP-Unido agar pelaku usaha memahami pentingnya sertifikasi," kata Kepala Balai Besar KIPM Makassar, Sitti Chadidjah di kantornya, Senin (12/9/2022).

Chadijah menyebut, kegiatan kali ini juga bagian dari UNIDO Global Quality and Standards Programme (GQSP). Para pemangku yang diundang di antaranya pedagang, pengepul dan Unit Pengolahan ikan/rumput laut dan mahasiswa yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Bimbingan Teknis ini dilaksanakan secara daring.

"Kami bersyukur para pelaku usaha antusias dengan kegiatan ini," ujarnya.

Bimbingan Teknis ini dibuka oleh Chief Technical
Advisor GQSP Unido Sudari Prawiro yang mengharapkan agar pelaku usaha dapat memenuhi persyaratan ekspor sehingga akses pasar bisa lebih terbuka. Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan M. Ilyas, berharap adanya sinergi
berbagai instansi dalam meningkatkan daya saing
Kelautan dan Perikanan.

"Semoga dari kegiatan ini, sinergitas antar para pemangku kepentingan semakin kuat dan solid," harap Ilyas.

Sebagai informasi, hadir sebagai narasumber Inspektur Mutu Balai Besar KIPM Makassar, Muhammad Irfan Rais, dan dari Unido bapak Boedi Sarjana dan ibu Novia Priyana. Dalam pemaparannya, Irfan mengingatkan pentingnya peningkatan daya saing produk rumput laut sebagai komoditi perikanan yang memiliki potensi ekspor yang terbesar di Sulawesi Selatan dan juga teknis sertifikasi CPIB pada unit Supplier.

Sesi diskusi disambut dengan antusias olen para pembudidaya, pengepul, Unit Pengolahan Ikan, asosiasi, dan mahasiswa Kelautan dan Perikanan.