JAKARTA - Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Jakarta I melakukan serah terima 6 Live Coral kepada Loka Pusat Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (PSPL) Serang. Serah terima ini merupakan hasil sinergitas dari kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta di Terminal Kedatangan Penumpang Internasional.

"Keenam Live Coral ini disita karena tidak dilengkapi dengan Health Certificate yang sesuai dengan persyaratan dari negara asalnya, yaitu Hongkong," ujar Kepala BKIPM Jakarta I, Heri Yuwono, Rabu (26/7/2023). Heri menambahkan, keenam Live Coral tersebut, terdiri dari 2 pcs hard coral dan 4 pcs soft coral. Dikatakannya, serah terima ini adalah langkah yang diambil untuk memastikan bahwa Live Coral yang masuk ke wilayah Indonesia telah memenuhi semua persyaratan karantina ikan yang berlaku. "Ini penting untuk melindungi keanekaragaman hayati di perairan Indonesia serta mencegah potensi penyebaran penyakit atau masalah kesehatan pada ekosistem karang," sambungnya.

Sementara Pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan pengawasan yang ketat terhadap Live Coral yang masuk ke Indonesia. Setelah dilakukan pemeriksaan, dan ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan karantina ikan, Live Coral tersebut kemudian diserahkan kepada PSPL Serang untuk penanganan lebih lanjut. Dalam penanganan Live Coral ini, PSPL Serang akan melakukan proses karantina yang diperlukan, termasuk pemeriksaan kesehatan, pemulihan jika diperlukan, dan pengecekan keamanan mutu hasil perikanan. Setelah dipastikan memenuhi persyaratan, Live Coral ini dapat dilepaskan kembali ke habitatnya dengan aman. Serah terima Live Coral ini menjadi salah satu contoh dari upaya pemerintah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam laut serta melindungi ekosistem karang yang sangat penting bagi ekosistem laut global.