MAKASSAR - Ekspor komoditas kelautan dan perikanan Sulawesi Selaran mencapai 16.114 ton selama Juli 2022. Hasilnya, nilai ekspor Sulsel hampir menyentuh Rp1 triliun atau sebesar Rp911,9 miliar di periode tersebut.

"Tentu ini prestasi yang luar biasa, sebulan ekspor Sulsel nilainya hampir Rp1 triliun," ujar Kepala Balai KIPM Makassar, Siti Chadijah, Rabu (24/8/2022).

Chadijah mengungkapkan, capaian tersebut tak lepas dari peran quality assurance yang dijalankan oleh jajarannya. Sehingga, keberterimaan produk berhasil terjaga dan hampir tidak ada penolakan dari negara tujuan.

"Alhamdulillah semua produk yang diekspor tidak ada yang ditolak atau diterima oleh negara-negara tujuan karena sebelumnya kami jalankan quality assurance," sambungnya.

Adapun komoditas dominan yang dikirim dari Sulsel selama bulan Juli meliputi rumput laut kering yang mengambil porsi sebesar 82,8% dan olahan rumput laut (karaginan) sebesar 5,2%. Selain produk rumput laut, komoditi ekspor perikanan andalan Sulawesi Selatan adalah udang vannamei sebesar 5,0%, tuna sebesar 1,8%, dan kerapu sebesar 0,8% dari total volume ekspor komoditi perikanan Sulawesi Selatan.

"Ada peningkatan 14,7% dari volume ekspor di bulan Juli 2021 yang hanya sebesar 14.053 ton," tuturnya.

Sementara Tiongkok menjadi tujuan ekspor dominan dari Sulsel, disusul Prancis, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Total sebanyak 33 negara menjadi tujuan ekspor komoditi perikanan Sulawesi Selatan di bulan Juli 2022.

"Semoga ini menjadi penyemangat bagi pelaku usaha lain bahwa potensi pasar ekspor masih dan sangat terbuka," tutupnya.