Jakarta, 16 Oktober 2025 — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencuri perhatian publik dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 14–16 Oktober 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta. Mengusung tema “Ekonomi Biru: Swasembada Garam Mendukung Pangan Biru Menuju Indonesia Emas 2045,” booth KKP menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi dan mendapat apresiasi luas dari masyarakat.

Melalui tema tersebut, KKP menampilkan berbagai inovasi komunikasi publik yang memperkenalkan program strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional berbasis sumber daya kelautan dan perikanan. Program-program tersebut meliputi swasembada garam nasional, pengembangan budidaya ikan, serta Kampung Nelayan Merah Putih, sebuah inisiatif yang berfokus pada kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Berdasarkan pantauan media sosial dan pemberitaan, booth KKP menjadi salah satu pusat perhatian utama selama pameran. Antusiasme pengunjung tampak dari ramainya area pameran setiap harinya.

Beberapa kegiatan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut antara lain kuis berhadiah seputar pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, permainan interaktif, serta pembagian souvenir menarik. Selain itu, KKP juga menampilkan poster, video edukatif, dan tayangan interaktif yang menjelaskan berbagai kebijakan dan program unggulan dalam mewujudkan ekonomi biru berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya mengenal program KKP, tapi juga memahami bagaimana peran ekonomi biru dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan nelayan,” ujar salah satu anggota tim booth KKP.

Melalui berbagai kanal informasi, inovasi komunikasi publik, dan pendekatan edukatif, KKP berupaya memperkuat pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Kesuksesan KKP di Pameran KIP 2025 menjadi simbol nyata dari semangat keterbukaan informasi publik yang terus tumbuh, sekaligus langkah strategis menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045 melalui ekonomi biru.