Sebagai motor penggerak pembiayaan usaha kelautan dan perikanan, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) terus hadir di tengah masyarakat untuk menjawab tantangan nyata di lapangan. Melalui skema dana bergulir, LPMUKP tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga mendorong transformasi kelembagaan dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan.

Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah penyaluran pinjaman modal kepada Koperasi Jasa Perikanan Mina Lemadang Maluku di Desa Namelo, Kecamatan Kota Masohi. Dukungan ini dimanfaatkan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBUN), yang kini menjadi fasilitas vital bagi operasional nelayan setempat.

Selama ini, keterbatasan akses bahan bakar menjadi hambatan utama bagi nelayan di Namelo. Minimnya infrastruktur distribusi menyebabkan produktivitas menurun dan distribusi hasil tangkapan tidak optimal. Melalui SPBUN yang dikelola koperasi, nelayan kini dapat memperoleh bahan bakar secara langsung, efisien, dan berkelanjutan.

Ketua Koperasi Mina Lemadang, Masbansa Sangadji, menyampaikan bahwa SPBUN menjadi titik balik bagi masyarakat nelayan. “Dengan adanya SPBUN, koperasi dapat mendukung kelancaran operasional nelayan sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan mereka. Kami berharap fasilitas ini menjadi solusi nyata atas keterbatasan akses bahan bakar yang selama ini menghambat produktivitas dan distribusi perikanan,” ujarnya.

LPMUKP memandang pembangunan SPBUN sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran koperasi sebagai mitra pembangunan. Melalui pengelolaan yang akuntabel dan partisipatif, koperasi diharapkan mampu menjadi pusat layanan ekonomi yang mendukung kemandirian nelayan, peningkatan hasil tangkapan, dan perluasan distribusi ke berbagai wilayah.

Sinergi antara LPMUKP, koperasi, dan masyarakat nelayan menjadi fondasi penting dalam membangun sektor kelautan dan perikanan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan di Maluku.