A. Latar Belakang
Secara historis sejak Indonesia mengawali kemerdekaannya, pembangunan desa telah menjadi fokus pemerintah. Strategi pembangunan desa terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan periode pembangunan. Perubahan strategi itu dimaksudkan untuk menemukan strategi pembangunan desa yang paling efektif dalam suatu kurun waktu tertentu
“STRATEGI PEMBANGUNAN DESA TERUS MENGALAMI PERUBAHAN DARI WAKTU KE WAKTU SESUAI DENGAN PERIODE PEMBANGUNAN”
Pengembangan potensi desa berbasis kearifan lokal dipandang sebagai salah satu strategi pembangunan desa yang cukup efektif. Berbagai potensi yang dimiliki oleh desa sangat menarik untuk dikembangkan, salah satunya adalah potensi di bidang perikanan. Pembangunan potensi perikanan desa telah menjadi salah satu Program Prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2022-2024 dalam wujud pengembangan Kampung Perikanan Budidaya berbasis kearifan lokal. Sebelumnya KKP telah menginisiasi pengembangan Desa Inovasi/Desa Mitra. Guna mendukung program dimaksud, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) memiliki gagasan program SMART Fisheries Village (SFV).
SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pengembangan SFV menganut 3 konsep yaitu (1) circular economy yaitu penggunaan sumberdaya secara berkelanjutan; dan (2) pengembangan ekonomi berbasis digital melalui pelatihan talenta dan UKM kelautan dan perikanan; serta (3) mendorong mekanisme kerjasama dengan skema kemitraan atau Public Private Partnership. Ketiga konsep tersebut akan dielaborasi dalam bisnis proses SFV agar program ini bisa berjalan lebih optimal.
Seiring dengan perkembangan rencana Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BRSDMKP, program SFV berkembang tidak hanya berbasis desa saja tapi juga berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BRSDMKP. Program SFV lingkup UPT dirasa perlu dilakukan untuk mendukung tugas dan fungsi UPT sesuai dengan SOTK yang baru. Konsep SFV desa maupun UPT akan digunakan sebagai sarana pengembangan SDM yang meliputi aspek pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta sebagai sarana inkubasi bisnis untuk mencetak wirausaha atau UMKM modern di bidang kelautan dan perikanan. Melalui Buku Saku ini diharapkan dapat memberi kemudahan bagi Penyuluh Perikanan, Pengelola UPT Lingkup BRSDMKP beserta seluruh pemangku kepentingan terkait dalam penilaian calon lokasi SFV Desa dan UPT.
Pengembangan desa perikanan menjadi SFV merupakan sebuah kebutuhan, dimana sebuah desa dipandang bukan lagi sebuah komunitas statis namun perlu didorong dengan inovasi program-program yang membawa modernisasi dan peningkatan daya saing. Diharapkan melalui program SFV akan terbentuk jejaring bisnis, pengetahuan, keterampilan, dan interaksi antar pelaku bisnis yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat desa dan UPT itu sendiri.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Buku Saku ini adalah :
- Sinergitas program SMART Fisheries Village
- Konsep program SMART Fisheries Village
- Pelaksanaan program SMART Fisheries Village
- Lesson Learned SMART Fisheries Village
C. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penyusunan Buku Saku ini adalah sebagai panduan dalam pengukuran dan penilaian calon lokasi SMART Fisheries Village Desa dan UPT. Sasaran Buku Saku ini adalah :
- Penyuluh Perikanan
- Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BRSDMKP
- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota
- Perangkat Desa
- Pemangku kepentingan terkait pembangunan desa perikanan
Artikel lengkap dapat diakses dengan klik disini : Handbook Smart Fisheries Village
Admin Pusat Riset Perikanan 02 November 2022 Dilihat : 767