Gambar 1. Ikan Batak (Sumber: fishbase.se)
Deskripsi
Ikan batak memiliki nama latin Neolissochilus thienemanni dan sinonimnya Lissochillus thienemanni adalah spesies endemik Danau Toba – Sumatera Utara. Ikan ini merupakan komoditas penting bagi masyarakat Tapanuli karena Ikan Batak dianggap memiliki nilai yang sakral dan digunakan dalam upacara adat masyarakat Tapanuli. Spesies ini menghadapi ancaman utama oleh adanya penangkapan yang berlebihan. Selain itu adanya aktivitas pertanian yang menimbulkan pencemaran terhadap perairan serta adanya keramba apung ikut menjadi ancaman terhdapa keeradaan Ikan Batak. IUCN telah menetapkan spesies ini dalam kategori Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Species : Neolissochilus thienemanni (Ahl, 1993)
Sinonim : Lissochillus thienemanni
Nama Lokal : Ikan Batak
Morfologi
Neolissochilus thienemanni memiliki badan pipih memanjang. Terdapat 10 sisik di depan sirip punggung dan 26 sisik di sepanjang gurat sisi. Terdapat 10 baris pori-pori yang tidak teratur pada masing-masing sisi moncong dan di bawah mata, alur dari bagian belakang sampai ke bibir bawah terputus di bagian tengah. Ikan ini memiliki warna keperakan.
Habitat
Ikan Batak merupakan spesies endemik Danau Toba. Selain itu spesies ini juga dapat ditemukan pada sungai-sungai sekitar Danau Toba.
Perlindungan
Karena semakin terancamnya keberadaan Ikan Batak maka Pemerintah Indonesia melalui KKP menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Jenis Ikan yang Dilindungi. Dalam peraturan tersebut Ikan Batak (Neolissochilus thienemanni) statusnya adalah dilindungi secara penuh.
Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang 17 Oktober 2021 Dilihat : 3426