Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan lokasi Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Setono, Kota Pekalongan pada Sabtu (25/5). 

Berbeda dengan konsep pembangunan Kalamo di daerah lain, pembangunan Kalamo seluas 7.800 m2 di Pekalongan ini mengusung konsep pembangunan seafood and cullinary center, dimana bahan bakunya didistribusikan dari 3 kelurahan di Kota Pekalongan yang menjadi sentra produksi ikan, yaitu kelurahan panjang wetan, kelurahan panjang baru, dan kelurahan krapyak. 

Pembangunan Kalamo Pekalongan ini ditargetkan akan selesai dalam waktu 4 bulan, dan kedepannya pengelolaannya akan melibatkan koperasi dan juga santri, agar meningkatkan jiwa kewirausahaannya (santripreneurship). 

Selain restoran kuliner ikan, dalam kawasan ini juga akan dibangun fasilitas VIP room, mushola, balai santripreneur, tempat pembuangan sampah, atm center, dan lain-lain.

Dengan letaknya dikawasan startegis jalur pantura yang dekat dengan sentra grosir batik setono, dan pintu akses tol batang, serta dukungan produksi ikan di Kota Pekalongan yang mencapai 10.000 ton per tahunnya, sentra kalamo Pekalongan diyakini akan mampu menjadi sentra pengembangan ekonomi baru bagi Kota Pekalongan dan sekitarnya. (ve)