Inovasi Rumah Ikan Perkuat Ekonomi Biru
Senin, 7 Maret 2022
JAKARTA (7/3) Keberhasilan program rumah ikan yang telah dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Provinsi Jawa Timur sejak 2011 hingga 2021 berbuah manis. Sebanyak 10.246 modul rumah ikan telah ditenggelamkan dan tersebar di 18 kabupaten/kota berpesisir diantaranya Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Tuban dan lainnya.
Menurut Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ridwan Mulyana keberhasilan Provinsi Jawa Timur memanfaatkan rumah ikan memberikan manfaat bagi nelayan setempat. Selain itu juga membawa pengaruh positif daerah lain untuk mengikuti jejak keberhasilan tersebut, termasuk swasta melalui program corporate social responsibility (CSR).
“Rumah ikan tumbuh sebagai area pemijahan dan asuhan anak-anak ikan. Wisatawanpun bisa memberi makan ikan, spot memancing, dan terapi ikan. Tentunya, inovasi ini mendatangkan manfaat untuk menjaga stok ikan dan tambahan pendapatan bagi nelayan dari kegiatan hobi para pemancing, itu artinya ekonomi dan ekologi seimbang untuk mewujudkan ekonomi biru,” jelasnya.
Rumah ikan terdiri dari modul-modul yang disusun berkoloni di dasar laut yang landai. Teknologi rumah ikan berbahan material partisi terbuat molding dengan pemberat dari cor semen dikembangkan oleh BPPI Semarang. Kemudian, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur mengembangkan rumah ikan dengan penebaran benih ikan kerapu ketika sudah 1 – 2 tahun rumah ikan ditenggelamkan.
Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lokasi keberhasilan rumah ikan yang sering dijadikan kegiatan study tour nelayan. Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur di lokasi ini terdapat 2.154 unit modul rumah ikan.
Mengadopsi keberhasilan Kabupaten Banyuwangi, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tugu Laut Desa Pabean Kecamatan Dringu, Probolinggo, Mistar Adi Mario mengatakan ingin mendapatkan paket bantuan rumah ikan dari pemerintah. Sementara ini kelompoknya hanya mampu membuat rumpon dasar dari molding, batang kayu dan perahu bekas.
“Dengan rumah ikan swadaya, kelompok kami merasa senang karena mendapatkan penghasilan tambahan dari para pemancing yang ingin memancing di lokasi rumah ikan,” ungkapnya.
Senada, Ketua KUB Randu Ranta, Kecamatan Paiton, Probolinggo Nurhadi yang mendapatkan bantuan rumah ikan dari APBD Provinsi Jawa Timur mengatakan minat wisatawan untuk memancing di rumah ikan milik kelompoknya sangat tinggi. Sebanyak 3 kali dalam satu pekan setiap anggota kelompoknya mengantar pemancing dengan bayaran Rp. 300 ribu dari subuh hingga waktu makan siang.
“Untuk aktivitas menangkap ikan, kelompok kami aktif setelah magrib hingga tengah malam dengan rata-rata hasil tangkapan mencapai 2-5 kg ikan kuwe, bawal, kerapu dan cumi-cumi,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Subkordinator Pengelolaan Sumber Daya Ikan DKP Provinsi Jawa Timur Wahyuni Lestari Ningsih mengatakan terdapat peningkatan hasil tangkapan ikan hingga 400 ton atau 31% dari tahun sebelumnya di Banyuwangi. Hasil ini membawa daerah lain untuk turut mengusulkan proposal bantuan program rumah ikan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tengah mengakselerasi berbagai program kerja pada tahun 2022. Dengan semangat ini, Menteri Trenggono memastikan seluruh program terobosannya dapat diakselerasi penerapannya untuk mewujudkan ekonomi biru.
KKP WEB DJPT
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141