Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

LOKA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL PEKANBARU
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT
Kilas Berita  
Tingkatkan Kapasitas SDM terkait Ocean Accounts, LKKPN Pekanbaru mengikuti Bimbingan Teknis Penyusunan Neraca Ekonomi Lingkungan Di Kawasan Konservasi

Jakarta (17/05), LKKPN Pekanbaru mengikuti kegiatan bimbingan teknis penyusunan neraca ekonomi lingkungan di kawasan konservasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut secara daring dan luring di Grand Melia, Jakarta. Firdaus Agung Kunto Kurniawan selaku Direktur KKHL menyampaikan bahwa pentingnya melakukan penyusunan neraca sumber daya laut adalah karena Indonesia merupakan negara maritim yang lautnya dipergunakan sebagai mata pencaharian, pertumbuhan ekonomi, juga sebagai salah satu sumber keanekaragaman hayati terkaya di planet ini. Nantinya nilai neraca kawasan konservasi akan dijadikan aset tetap oleh Kemenkeu dan dinilai kontribusinya terhadap PDB.

 

  

 

“Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan adanya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam menyusun Neraca Sumber Daya Laut, khususnya di wilayah kawasan konservasi Indonesia dan juga kegiatan indepth study ocean account yang sedang dilaksanakan di Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan akan dilakukan di Kawasan Konservasi Kep. Anambas pada tanggal 2-11 Juli 2023 dapat berjalan dengan lancar. Hingga akhir tahun 2023, diharapkan pendataan terhadap 3 akun, yaitu neraca aset (akun 1), neraca aliran ke ekonomi (akun 2), dan neraca aliran ke lingkungan (akun 3) telah selesai dilaksanakan di seluruh kawasan konservasi di Indonesia” tambahnya.

 

Sejalan dengan itu, Puji Agus Kurniawan selaku Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa Neraca Sumber Daya Laut atau Ocean Accounts sebagai tolok ukur kesetimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan laut. Neraca Sumber Daya Laut diproyeksikan mampu menjembatani pengelolaan laut dalam kerangka spasial maupun sumber daya.

 

Bimbingan teknis Penyusunan Neraca Ekonomi Lingkungan Di Kawasan Konservasi dilaksanakan pada tanggal 16-17 Mei 2023. Pemaparan materi bimbingan teknis ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dan diikuti oleh perwakilan dari UPT Ditjen PRL, Rekam Nusantara, dan perwakilan dari USAID-Kolektif. Pemaparan materi hari pertama oleh Ibu Etjih Tasriah dari Direktorat Neraca Produksi BPS tentang pengenalan ocean accounts. Ada 7 poin/akun struktur kerangka kerja ocean accounts secara umum, yaitu neraca sumber daya laut (Ocean Asset), aliran/arus ke ekonomi (Flows to economy), aliran/arus ke lingkungan (Flow to environment), neraca ekonomi kemaritiman (Ocean economy), tata kelola kelautan (Governance), presentasi gabungan (combined presentation), dan kekayaan nasional (national wealth). Dari ke 7 akun kerangka kerja ocean accounts, KKP paling berperan dalam pengumpulan data dan informasi pada akun 1, 2, dan 3. Akun 1 merupakan ocean asset yaitu akun yang mencatat seluruh aset lingkungan dan sumber daya alam di wilayah laut dan pesisir yang meliputi aset ekosistem (mangrove, lamun, dan karang) dan aset lingkungan individual (mineral dan stok ikan). Ada 3 Tools yang digunakan pada akun 1, yaitu Tabel akun extent aset fisik, tabel akun kondisi aset fisik, dan tabel akun aset moneter.

 

 

Pemaparan materi kedua oleh Ibu Mirta Dwi Wulandari dari Direktorat Neraca Produksi BPS tentang akun ke 2 ( aliran ke ekonomi) dan akun ke 3 (aliran ke lingkungan). Akun ke 2 merupakan akun yang memberikan informasi tentang aliran/arus dari lingkungan kepada kegiatan ekonomi yang dicatat dalam satuan fisik dan moneter. Arus dari lingkungan ke ekonomi berasal dari 2 klasifikasi umum yaitu berasal dari input alam (energi, air, material) dan berasal dari Jasa ekosistem. Prinsip dari akun ke 2 ini adalah adanya keseimbangan antara supply dengan use (Phisical Supply And use). Tool yang digunakan pada akun ke 2 adalah tabel SUT (Supply and Use Table). Akun ke 3 merupakan akun yang memberikan informasi tentang aliran/arus dari kegiatan ekonomi ke lingkungan yang disebut dengan residual. Akun ke 3 merupakan informasi aliran residual yang diterima oleh lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi. Cakupan residual dalam ocean account yaitu semua residual yang mengalir ke laut, baik itu dari daratan, permukaan tanah, wilayah pesisir, maupun wilayah laut. 4 jenis residual yang didata yaitu emisi udara, air limbah, emisi air, dan limbah padat. Tool yang dibutuhkan pada akun ke 3 ini adalah tabel SUT (Supply and Use Table). UPT di bawah DJPRL akan berperan besar dalam melengkapi informasi pada akun ke 2 dan akun ke 3 ini.

 

Pemaparan materi ketiga oleh Ibu Ria Arinda dari Direktorat Neraca Produksi BPS tentang akun ke 4, yaitu neraca ekonomi kemaritiman (ocean economy). Akun ke 4 merupakan akun terkait pencatatan kinerja ekonomi dari sector ekonomi yang terlibat dalam kegiatan kemaritiman dengan tujuan memberikan informasi bagaimana tingkat kontribusi maritime terhadap ekonomi nasional dan regional. Instansi yang paling berperan pada akun ke 4 ini adalah Kemenkomarves.

 

 

Hari kedua dilakukan simulasi survei neraca ekonomi lingkungan/in depth study SEEA-Ocean Account di Kawasan Konservasi. Simulasi ini dimentori oleh Saudara Sandra Logaritma dan Kandi Dwi Pratiwi dari BPS. Simulasi survei neraca ekonomi lingkungan kawasan konservasi merupakan bagian dari struktur neraca sumberdaya arus ke ekonomi, arus ke lingkungan dan ekonomi kelautan. Simulasi dari indepth study SEEA-Ocean Account di Kawasan Konservasi terdiri dari 10 blok tabel dengan rincian 3 blok tabel untuk informasi struktur ocean accounts nomor 4 (ekonomi kelautan), 1 blok tabel masing masing untuk struktur ocean accounts nomor 2 (arus ke ekonomi) dan nomor 3 (arus ke lingkungan), dan 5 blok tabel untuk rincian data diri dan catatan lainnya.

 

Penulis : Leonard U.M. Simbolon, S.IK

 

Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru   18 Mei 2023   Dilihat : 48



Artikel Terkait: