Padang (20/3), Penyediaan Prasarana Kawasan Konservasi Pulau Pieh pada tahun 2023 dilakukan oleh LKKPN Pekanbaru dengan pemasangan sarana konservasi berupa tambat labuh di Pulau Pandan, Provinsi Sumatera Barat yang melibatkan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Peduli Pulau Pandan Lestari (KOMPAK P3L). Sarana ini akan digunakan untuk tambat labuh perahu wisata, perahu nelayan, maupun kapal pengelola kawasan konservasi yang beraktivitas di perairan Pulau Pandan.
Kegiatan pemasangan sarana konservasi berupa tambat labuh ini tentunya bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan terumbu karang akibat penambatan jangkar perahu atau kapal saat melakukan aktivitas di sekitar Pulau Pandan. Setelah pemasangan sarana ini, LKKPN Pekanbaru yang diwakilkan oleh Syofyan Roni melakukan serah terima secara simbolis kepada perwakilan KOMPAK P3L.
“Sarana ini difungsikan untuk tambat labuh kapal saat cuaca buruk maupun mau menuju ke Pulau Pandan. Harapannya dengan adanya sarana ini dapat membantu kegiatan konservasi dan kegiatan dari KOMPAK P3L yang mungkin akan melakukan kegiatan di Pulau Pandan, semoga sarana ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.” kata Syofyan Roni, salah satu pengelola ekosistem laut dan pesisir dari LKKPN Pekanbaru.
Feri selaku perwakilan dari KOMPAK P3L yang turut hadir menyaksikan pemasangan sarana ini mengucapkan terima kasih kepada LKKPN Pekanbaru, serta akan menjaga sarana yang akan menunjang aktivitas konservasi ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam kegiatan ini, personil dari Wilker Kawasan Konservasi Pulau Pieh juga mensosialisasikan tentang Zonasi Kawasan Konservasi Pulau Pieh kepada nelayan yang kedapatan menambatkan jangkar pada zona inti di Pulau Pandan sekaligus mengarahkan nelayan tersebut untuk menambatkan jangkar perahunya pada sarana tambat labuh yang baru saja terpasang.
Pelaksanaan pemasangan sarana tambat labuh ini sebagai bentuk tugas dan fungsi LKKPN Pekanbaru dalam mengelola kawasan konservasi sebagai tindak lanjut pengelolaan Kawasan Konservasi Pulau Pieh yang efektif dan berkelanjutan.
Penulis : Arintika Widhayanti, S.Kel
Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru 24 Maret 2023 Dilihat : 81