Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

BALAI PENGELOLAAN SD PESISIR & LAUT PONTIANAK
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT
×

KKP

Kilas Berita  
Sampaikan Hasil Kegiatan Pendataan Potensi Terubuk di Kalimantan Barat, BPSPL Pontianak Selenggarakan Webinar Terubuk

Pontianak (23/12) - BPSPL Pontianak menyelenggarakan webinar potensi terubuk di Kalimantan Barat guna penyampaian hasil kegiatan pendataan potensi ikan terubuk di Kalimantan Barat. Kegiatan webinar ini dibuka oleh Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Muh.Firdaus Agung Kunto Kurniawan, S.T, M.Sc, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa status perlindungan terhadap jenis ikan yang terancam berperan sangat penting. Kegiatan pendataan ikan terubuk, sebagai salah satu ikan yang terancam perlu dilakukan secara lebih lanjut dalam upaya pendataan monitoring tahunan. Dalam penyediaan data tersebut dapat pula dilakukan dalam upaya kerjasama dengan stakeholder lain. Berdasarkan Rencana Aksi Global Post 2022, dalam target nomor 4, ikan terubuk menjadi salah satu target karena merupakan salah satu ikan yang terancam dan status perlindungannya telah ditetapkan. Dalam upaya konservasi jenis ikan terubuk, upaya konservasi habitat juga perlu diperhatikan.

 

Kepala BPSPL Pontianak, Ir. R. Andry Indryasworo Sukmoputro, M.M juga menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Andry menyampaikan bahwa ikan terubuk adalah salah satu ikan endemik yang ada di Indonesia dan merupakan komuditas yang penting dalam aspek ekonomi. Ikan terubuk sangat spesifik, dari 5 ikan terubuk di dunia dan 3 diantaranya ditemukan di Indonesia (Tenualosa toli, Tenualosa macrura, dan Tenualosa ilisha). BPSPL Pontianak melaksanakan kegiatan survey dalam rangka mendata potensi terubuk di Kalimantan barat dilakukan pada bulan Juni di 4 kabupaten/kota (Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Sambas).

 

  

 

Pada sesi penyampaian materi, materi Pertama disampaikan oleh PELP Ahli Utama, Direktorat KKHL, Ir Andi Rusandi, M.Si. Ikan terubuk menjadi penting karena keterancamannya. Konservasi jenis tersebut tidak terlepas dari upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan. Beberapa aturan yang melindungi ikan terubuk diantaranya adalah Kepmen KP Np. 59/2011 dan KepmenKP No. 43/2016. KepmenKP No. 59 mengatur Ikan Terubuk (Tenualosa macrura), dengan jenis perlindungan terbatas untuk lokasi (Bengkalis) dan periode waktu. KepmenKP No. 43/2016 mengatur perlindukan Ikan Terubuk (Tenualosa ilisha), dengan jenis perlindungan terbatas lokasi (Sumatera Utara) dan periode waktu.

 

Materi Kedua disampaikan oleh PELP Ahli Muda, BPSPL Pontianak, Dwi Listyaningsih, S.Pi. Menyampaikan hasil survey pendataan ikan terubuk di Kalimantan Barat. Ikan terubuk telah teridentifikasi potensinya di sepanjang pesisir Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Sambas. Musim tangkapan ikan terubuk berada pada bulan Agustus – Januari setiap tahunnya. Ikan terubuk ditangkap dengan alat tangkap berupa jaring gillnet dengan ukuran mata jaring 3 inci. Dari hasil DNA yang dilakukan pada 2 sampel ikan terubuk dari Kabupaten Sambas dan Mempawah menunjukkan jenis Tenualosa macrura.

 

Materi ketiga disampaikan oleh Suwarso, M.Si, tentang analisis filogeni, hipotesis biogeografi dan bioreproduksi ikan terubuk (Tenualosa macrura). BPSPL Pontianak perlu menambah sampel dalam analisis generic berbasis gen COI (Cytochrome b/c oxydase I), dengan ideal sejumlah 10 sampel. Perlu upaya nyata dalam perlindungan jenis (Tenualosa macrura) dan konservasi habitat pantai dan estuari di Kalimantan Barat (konsep community base management dan fisheries refugia). Hasil-hasil kajian tentang profil perikanan, penangkapan, karakteristik biologi, genetika populasi dan kondisi habitat di perairan estuari sekitar Bengkalis (Riau) dapat menjadi acuan.

 

Pada sesi diskusi Prof. Dr. Ali Suman dari BRIN menyampaikan perlu ditambahkan referensi dari penelitian skenario migrasi ikan terubuk di Bengkalis. Solusi upaya konservasi diantaranya dapat dilakukan budidaya ikan terubuk. Deni Efizon, FPK Universitas Riau menyampaikan T. macrura mungkin ada hubungan di Bengkalis dan Kalimantan Barat. Lebih dominan di Serawak adalah T. Toli sedangkan di Riau lebih dominan T. Macrura(FTM)

Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pontianak   23 Desember 2022   Dilihat : 82



Artikel Terkait: