Pengenalan Jenis Mangrove
Pengenalan Jenis Tumbuhan pada Ekosistem Mangrove
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting sehubungan dengan perannya dalam aspek ekologi dan ekonomi. Secara ekologis, mangrove berperan sebagai mata rantai makanan di suatu perairan yang dapat menunjang kehidupan berbagai jenis biota di dalamnya. Di samping itu, ekosistem mangrove menyediakan habitat, tempat bertelur, tempat memijah, serta tempat mencari makan bagi berbagai biota seperti ikan, udang, dan moluska (Pramudji 2001). Mangrove juga banyak dimanfaatkan sebagai penghasil kayu untuk bahan baku bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan yang dapat menunjang ekonomi masyarakat sekitar (Hiariey 2009).
Pada ekosistem mangrove dikenal jenis-jenis tumbuhan yang dinamakan dengan mangrove sejati utama (mayor), mangrove sejati tambahan (minor), dan mangrove ikutan. Mangrove sejati utama (mayor) adalah tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat. Mangrove sejati minor (tambahan) adalah bukan komponen penting dari mangrove dan biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan, sedangkan mangrove ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan. Pengenalan sederhana untuk dapat mengenal jenis-jenis mangrove sejati untuk tujuan rehabilitasi difokuskan pada jenis-jenis yang membentuk tegakan murni.
Jenis mangrove dapat dibedakan dari struktur perakarannya, bentuk daun, serta bentuk buahnya (klik untuk detail). Berikut merupakan pengenalan jenis mangrove yang biasa ditemukan di Indonesia :
A. Avicennia
Avicennia di Indonesia dikenal dengan nama api-api, dimana dicirikan dengan perakaran yang berbentuk pinsil menonjol dari permukaan air yang berfungsi sebagai akar nafas. Akar nafas yang dimiliki oleh mangrove jenis ini merupakan akar yang berbentuk seperti pensil atau kerucut yang menonjol ke atas. Akar nafas terbentuk dari perluasan akar yang tumbuh secara horizontal. Berikut merupakan ilustrasi gambar jenis akar nafas :
Di Indonesia dikenal 5 (lima) jenis api api, yaitu A. alba, A. eucalyptifolia, A. lanata, A. marina, dan A. officinalis. Mangrove ini dibedakan dari Bruguiera dari bentuk bunga, buah serta daunnya.
B. Bruguiera
Tanaman Bruguiera dicirikan dengan akar lutut atau papan/banir.
Di Indonesia dikenal 6 (enam) jenis tanaman ini, yaitu B. cylindryca, B. exaristata, B. gymnorrhiza, B. haenessii, B. parviflora, dan B. sexangula.
C. Ceriops
Ceriops merupakan vegetasi mangrove yang dicirikan dengan akar pensil dengan buah memanjang, dimana di Indonesia sering dijumpai 2 (dua) jenis yaitu C. decandra dan C. tagal.
D. Rhizophora
Jenis ini sangat dicirikan dengan bentuk perakaran yang menghunjam ke tanah atau dikenal dengan akar tunjang (still root). Akar tunjang merupakan akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Akar ini mencuat dari batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan menuju ke permukaan tanah. Berikut merupakan ilustrasi gambar jenis akar tunjang :
Sering dijumpai 3 (tiga) jenis dari Rhizophora di ekosistem mangrove di Indonesia, yaitu R. apiculata, R. mucronata, dan R. stylosa. Untuk membedakan jenis jenis dalam genus Rhizophora jika sedang berbuah dapat dengan mudah dikenali dari jumlah bunga dalam rangkaian bunganya. Jika dalam rangkaian bunga terdapat hanya 2 bunga maka dapat dipastikan merupakan jenis R. apiculata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga dijumpai 4-8 bunga jenis R. mucronata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga dijumpai 9-16 bunga maka dari jenis R. stylosa.
E. Sonneratia
Sonneratia dikenal umum dengan nama pedada dengan sistem perakaran umumnya berbentuk pinsil (pneumatophora) dan dibedakan dari Avicennia dari bentuk bunga, buah dan bentuk daun. Di Indonesia umum dijumpai 3 (tiga) jenis, yaitu S. alba, S. caseolaris, dan S. ovata.