Laut adalah masa depan bangsa yang harus dijaga sehingga pengenalan laut dan penanaman rasa cinta terhadap laut harus dilakukan sedini mungkin kepada para anak muda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Menyadari hal tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang berinisiatif untuk melakukan kegiatan penyadartahuan melalui program Conservation Goes to School (GTS). Program ini dilakukan dengan 2 metode utama yaitu secara indoor dan outdoor. Kegiatan Indoor berupa class learning dimana dilakukan pembelajaran interaktif mengenai ekosistem pesisir dan diakhiri dengan kuis. Pengetahuan yang dibagikan mencakup definisi ekosistem pesisir, ancaman dan bagaimana penanganannya. Sedangkan kegiatan outdoor dilakukan dengan turun ke lapangan dalam bentuk field trip menunjukkan ekosistem secara langsung. Kegiatan GTS sejauh ini telah dilaksanakan di 191 sekolah dengan melibatkan sebanyak 13.141 masyarakat usia sekolah di seluruh kawasan konservasi perairan nasional (KKPN) di bawah pengelolaan BBKPN Kupang.
Untuk mendukung pelaksanaan program GTS kedepannya maka BKKPN Kupang menyelenggarakan Webinar bertajuk BKKPN Talk “Conservation Goes to School dalam Perspektif Menanamkan Rasa Cinta Laut Kepada Anak Usia Dini dan Remaja” yang dilaksanakan pada Hari Selasa (23/06). Kegiatan ini turut mengundang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), akademisi, serta instansi pendidikan untuk bersama-sama mendiskusikan terkait metode yang efektif dalam menanamkan Cinta Laut kepada anak usia dini.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Aryo Hanggono menyampaikan dalam forum bahwa kegiatan penyadartahuan harus menekankan pada perubahan mindset anak muda dari mindset negara agraris ke negara maritim sehingga diharapkan dengan terbentuknya mindset tersebut maka secara tidak langsung akan timbul rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan laut.
“Rasa cinta dan peduli terhadap laut saya rasa akan timbul dengan sendirinya jika mindset anak muda sudah berubah dari negara agraris ke Negara maritim. Oleh sebab itu penting untuk mendidik anak sedini mungkin tentang sikap yang seharusnya dimiliki oleh bangsa dari sebuah Negara maritim.” Jelas Aryo via online.
Kepala BKKPN Kupang, Ikram M. Sangadji menjelaskan bahwa menjaga dan menumbuhkan rasa cinta laut bukan kewajiban satu pihak tapi membutuhkan peran serta dari banyak pihak mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, guru, masyarakat hingga orang tua. Oleh karena itu BKKPN Kupang turut mengajak semua pihak agar dapat berperan dalam mendukung pendidikan anak tentang mencintai laut. Ikram juga menambahkan bahwa pendidikan mencintai laut dapat dimulai dari hal kecil seperti mengajari anak untuk tidak membuang sampah sembarangan ke laut dan menjelaskan kenapa hal ini penting untuk dilakukan.
Melalui kegiatan webinar ini Kedepan diharapkan akan tercipta sebuah kolaborasi antara KKP, Kemendikbud dan praktisi pendidikan dalam menumbuhkan rasa cinta laut kepada anak di usia dini melalui program yang kreatif atau sistem kurikulum pendidikan yang berbasis pada pengembangan muatan lokal di sekolah formal maupun informal.
Berikut adalah materi yang disampaikan pembicara pada BKKPN Talks #2: Concervation Goes to School dalam Prespektif Menanamkan Rasa Cinta Laut Kepada Anak Usia Dini dan Remaja:
- Sea Concervation Goes To School "Sebuah perspektif resiliensi pendidikan anak dan kreatifitas cinta laut di era New Normal"
- Capaian dan Success Story Concervation Goes To School BKKPN Kupang 2016-2019
- Sekolah Alam Indonesia Concervation Goes To School
- Peran Pelajar dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi_Andi Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut
- Kawasan Konservasi Perairan Bagi Keberlanjutan Sumber Daya Hayati & Jasa Kelautan
- Cinta Kelautan di SMA
Siaran ulang BKKPN Talks #2: Concervation Goes to School dalam Prespektif Menanamkan Rasa Cinta Laut Kepada Anak Usia Dini dan Remaja dapat dilihat pada video berikut:
Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang 23 Juni 2020 Dilihat : 2056