Pangkep, (21/09/2019) – KKP melalui BKKPN Kupang Wilker TWP. Kapoposang laksanakan kegiatan Monitoring Biofisik di beberapa stasiun dalam wilayah Perairain Kawasan TWP. Kapoposang. Kegiatan monitoring ini melibatkan mahasiswa praktek kerja lapangan(PKL) Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indinesia (UMI) Makassar dan mahasiswa PKL program studi (prodi) Ilmu Kelautan Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 18 sampai 20 September 2019.
Kegiatan Monitoring ekosistem terumbu karang dilaksanakan untuk mengetahui kondisi terkini ekosistem terumbu karang di sekitar Kawasan TWP Kapoposang. Pengambilan data dilakukan pada 13 stasiun permanen meliputi substrat dasar perairan, kelimpahan dan biomassa ikan karang, dan kelimpahan megabenthos.
Metode pengambilan data untuk substrate dasar perairan menggunakan metode Underwater photo transect (UPT), sensus visual ikan karang target dan ikan karang indikator, sedangkan megabenthos menggunakan metode transek sabuk.
Kegiatan monitoring saat ini telah berjalan 3 hari dari total waktu pengerjaan 6 hari untuk keseluruhan stasiun permenen. Koleksi data saat ini telah dilakukan pada 4 pulau dari 6 pulau di TWP Kapoposang.
Pada tempat yang berbeda pula tim melaksanakan kegiatan Monitoring biofisik ekosistem lamun tujuannya untuk mengetahui kondisi terkini ekosistem lamun di TWP Kapoposang. Pengambilan data dilakukan pada 13 stasiun dari 6 pulau yaitu 3 stasiun Pulau Kapoposang, 1 stasiun Pulau Papandangan,3 stasiun Pulau Gondongbali, 2 stasiun Pulau Tambakhulu, 2 stasiun Pulau Pamanggangan, dan 2 stasiun Pulau Suranti. meliputi persentase tutupan lamun dan dominansi.
Metode pengambilan data untuk tutupan lamun dan dominansi menggunakan metode Sea Grass Watch yang dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Persentase tutupan lamun setiap pulau di TWP Kep.Kapoposang antara lain
- Pulau Kapoposang : 47,54 % kondisi kurang kaya/ kurang sehat (Kepmen.LH,No.200/2014)
- Pulau Papandangan : 34,66% kondisi kurang kaya/ kurang sehat (Kepmen.LH,No.200/2014)
- Pulau Gondongbali : 38,19% kondisi kurang kaya/ kurang sehat (Kepmen.LH,No.200/2014)
- Pulau Tambakhulu : 17,04% kondisi miskin(Kepmen.LH,No.200/2014)
- Pulau Pamangangan : 42,04%, kondisi kurang kaya/ kurang sehat (Kepmen.LH,No.200/2014)
- Pulau Suranti : 20,26%, kondisi miskin (Kepmen.LH,No.200/2014).
Kegiatan monitoring ini terus berlanjut sampai pada analisa data. Harapannya KKP melalui BKKPN Kupang dapat mengetahui sejauh mana kemajuan dari kegiatan konservasi yang telah dilaksanakan selama ini disertai dengan daya dukung dari kondisi alam itu sendiri. (Crew TWP. Kapoposang)
Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang 21 September 2019 Dilihat : 487