PANDEGLANG (13/4) – Momen istimewa bagi Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang dikunjungi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada Selasa (11/2) lalu. Setibanya di Kantor LPSPL Serang, MKP disambut oleh seluruh pegawai LPSPL Serang dan kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan ini merupakan kunjungan pertama MKP ke LPSPL Serang. MKP menekankan soliditas dan sinergitas untuk menjaga laut tetap sehat.

"Saat ini, kesehatan ekologi adalah target utama untuk memastikan seluruh kegiatan di seKtor kelautan dan perikanan bisa berjalan berkesinambungan. Untuk itu, pengawasan serta pengelolaan wilayah pesisir dan laut harus dilakukan sebaik mungkin untuk menjaga sumberdaya di dalamnya tetap lestari," pesan Menteri Trenggono setelah melakukan peninjauan.

"Saya optimistis, dengan soliditas dan sinergi kita mampu menjaga laut tetap sehat," tambahnya.

Setibanya di kantor LPSPL Serang, MKP disambut oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo didampingi Kepala LPSPL Serang Syarif Iwan Taruna Alkadrie. Ka. LPSPL Serang menjelaskan tentang Profil LPSPL Serang, Wilayah Kerja, Capaian Kinerja, Capaian Pelayanan Publik dan PNBP, Rencana Pengembangan Area kantor LPSPL Serang menjadi Taman Mini Pengelolaan Ruang Laut Indah seluas 5,5 hektar serta Pembangunan kantor Satker DKI Jakarta yang telah mendukung pelaksanaan Pelayanan Publik sektor Pemanfaatan Jenis Ikan. Selain itu, MKP juga meninjau area perkantoran LPSPL Serang, mulai dari lokasi belakang hingga gedung kantor.

Victor berharap, kunjungan MKP ini telah memberikan energI positif bagi seluruh pegawai LPSPL Serang.

Setelah mengakhiri kunjungan di LPSPL Serang, MKP beserta rombongan menuju Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan Pandeglang, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu dan Poltek AUP Unit Karangantu.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan perlunya mendorong dan memprioritaskan keberlanjutan ekologi laut seiring dengan pemanfaatan laut secara optimal baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya. Dengan demikian, tidak hanya generasi saat ini yang dapat merasakan manfaat sumber daya kelautan dan perikanan, tetapi juga generasi yang akan datang.

HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT