Menguak Cerita Kolonialisme dari dasar Perairan Utara Jawa

Kamis, 17 September 2020 | 00:00:00 WIB


Oleh: Zainab Tahir, Direktorat Jaskel

 

Menggeser cerita survey BMKT dari Laut Natuna Utara ke laut yang menjadi saksi sejarah panjang dalam babak kemaritiman nusantara di Pulau Jawa, yaitu Laut Utara Jawa. Pada awal Oktober 2017, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam satu acara sosialisasi, memperlihatkan foto koin berlogo VOC yang ditemukan oleh masyarakat di Pesisir Pasir Putih, Cilamaya Kulon, Karawang. Mereka juga mengatakan adanya temuan jangkar dan meriam yang masih terdeposit di perairan antara Karawang dan Subang, Karang Bui tepatnya.  

Menarik! Karena penemuan berciri VOC di perairan Indonesia itu masih langka, tapi seperti biasa, kami masih memerlukan bukti yang meyakinkan sebelum memutuskan untuk menceburkan diri ke perairan Pantai Utara Jawa. Bukan apatis, tapi menjelajahi lautan untuk mencari BMKT tanpa kejelasan titik lokasi, sama saja mencari jarum dalam tumpukan jerami. Dinas Kelautan  dan Perikanan bersama Pokwasmas Karawang, terus menerus memborbardir informasi meyakinkan bahwa informasi itu benar adanya, mereka menantang kami untuk melakukan pengecekan, kalau tidak percaya katanya!. Awal November 2017, kami bersama Peneliti Arkeologi Maritim dari BRSDMKP menjajal Karang Bui dan bertemu dengan beberapa warga masyarakat di Pasir Putih dan Dusun Tangkolak yang pernah menemukan koin dan beberapa artefak berciri Eropa.

 

Kami tidak menyelam saat itu, nelayan penyelam kompresor dari Tangkolaklah yang turun dengan membawa oleh-oleh rekaman video kamera yang menyorot jangkar dan meriam pada kedalaman 10 – 12 meter dan mengambil 23 sampel koin. Terhenyak sejenak menyaksikan rekaman itu, meyakinkan diri bahwa di bawah sana ada jangkar yang dari tampilannya tampak diproduksi di Eropa pada sekitar abad 18an. Lalu, apa hubungannya dengan koin VOC yang menurut keterangan warga ditemukan 1 ton di lokasi tersebut? lalu bagaimana pula dengan penemuan koin berlogo VOC yang berangka tahun 1800an? bukankah VOC berkuasa pada abad 16 – akhir abad 18?  Kenapa pula kapal itu karam di perairan antara Subang – Karawang? Ada apa di wilayah tersebut pada kisaran 300 tahun yang lalu?  Kenapa pula banyak koin berlogo Netherland dan VOC di muara sungai Pasir Putih yang nyatanya berjarak sekitar 40 kilometer dari Karang Bui? 

 

Selarik pertanyaan menggugah keingintahuan timbul karena penemuan itu.

Sebelum meninggalkan Posko Pokwasmas Pasir Putih pada awal November waktu itu, kami menitipkan kepada warga, bahwa di perairan mereka terdapat penemuan unik yang akan melengkapi catatan sejarah kemaritiman dan jejak kolonialisme di Pantai Utara Jawa. Mereka wajib menjaga penemuan itu, karena disana ada pengetahuan, ada cerita, ada jejak dan identitas. Kami berjanji akan kembali dengan membawa personil dan peralatan yang dapat membantu menjawab rentetan pertanyaan, yang akan menyibak cerita pada ratusan tahun lalu, pada saat Tanah Jawa berada di bawah kelamnya kolonialisme.(Direktorat Jaskel)

Sumber:

KKP WEB Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan Dan Ruang Laut

Logo Logo
Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut
Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lt. 11, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat DKI Jakarta email : humas.prl@kkp.go.id

Media Sosial

PENGUNJUNG

144020

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI