Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2020 akan terus meningkatkan konsumsi makan ikan masyarakat Indonesia. Salah satu upayanya dengan melakukan kampanye makan ikan melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
"Gemarikan merupakan satu upaya KKP untuk mendorong dan menumbuhkan minat masyarakat makan ikan, dan ini akan dilakukan di seluruh Indonesia", ungkap Agus Suherman, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP)-KKP.
Pada 2020, KKP mengawalinya dari Aceh Utara Provinsi Aceh. Setidaknya 1.000 warga Aceh Utara yang terdiri dari ibu-ibu hamil, para santri, siswa-siswi SMP, mahasiswa-mahasiswi beserta pegawai Pemerintah Daerah lainnya berkumpul di Gedung Garam Nasional, yang terletak di Gampong Matang Tunong Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu (25/01).
Kegiatan yag diselenggarakan oleh KKP bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Komisi IV DPR RI, dihadiri oleh Agus Suherman, Direktur Jenderal PDSPKP, Muslim Anggota Komisi IV DPR RI, Tgk. Fauzi Yusuf, Wakil Bupati Aceh Utara, dan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Suherman mengatakan bahwa Safari Gemarikan tahun 2020 ini dimulai dari Kabupaten Aceh Utara dan akan terus digalakkan ke 33 Provinsi lainnya di seluruh Indonesia. "KKP terus melakukan upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat melalui kampanye Gemarikan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan, menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk keperluan konsumsi dan usaha kuliner sebagai sumber pendapatan keluarga," terang Agus Suherman.
Agus Suherman menambahkan walaupun secara nasional angka konsumsi ikan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tingkat konsumsi ikan tersebut tidak merata di semua wilayah di Indonesia, baik provinsi maupun antar kabupaten/kota. "Melalui kegiatan Safari Gemarikan disini, diharapkan pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Utara dapat berperan aktif dalam menyukseskan Program Gemarikan dan menjadi agen perubahan dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, serta berperan dalam usaha produksi mulai dari budidaya, pengolah dan pemasar ikan," harap Agus Suherman.
Indonesia saat ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat, antara lain kekurangan gizi (8%), kurus 10,2%. pertumbuhan stunting/kerdil (30,8%). Permasalahan gizi ini tentunya berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Untuk itu KKP terus berusaha meningkatkan konsumsi ikan nasional. Angka konsumsi ikan nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, angka konsumsi ikan nasional sebesar 50,69 kg/kapita dan pada tahun 2019 ditargetkan meningkat menjadi 54,49 kg/kapita setara ikan utuh segar. Sedangkan target pertumbuhan konsumsi ikan nasional pada 5 tahun kedepan (2020 – 2024) sebesar 2,43% per tahun dengan target konsumsi ikan pada tahun 2024 sebesar 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Muslim, dalam sambutannya mengatakan bahwa program pembangunan kelautan dan perikanan di Aceh dapat terus didukung oleh KKP, juga oleh pemerintah kabupaten/kota Provinsi Aceh. "Manfaat ikan yang begitu banyak harus dipahami oleh masyarakat, dan saya berharap masyarakat mendapatkan gizi yang baik dari mengonsumsi ikan," ujar Muslim.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Aceh, Fauzi Yusuf menuturkan bahwa "Pemkab Aceh Utara sudah menyiapkan tanah seluas 21 hektar untuk pengembangan program perikanan dan juga produksi garam di Lapang, Aceh Utara. Kami berharap Dirjen PDSPKP dan DPR RI bisa memberikan dukungan dalam program tersebut agar dapat membantu perekonomian masyarakat."
Sebagai informasi, KKP menyampaikan bantuan paket Gemarikan kepada Warga Aceh Utara berupa 1.000 paket gemarikan yang berisi 3 jenis olahan ikan (kerupuk ikan Bandeng, pindang Bandeng dan garam) yang diambil dari UKM setempat serta materi promosi berupa 1.000 kaos Gemarikan agar dapat menjadi inspirasi dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk mengonsumsi ikan.
djpds1 27 Januari 2020 Dilihat : 1412