Budidaya ikan dalam Keramba Jaring Tancap (KJT) merupakan salah satu model budidaya yang banyak dilakukan di Danau Tondano (luas 4.278 Ha, danau terbesar di Sulawesi Utara) dalam memanfaatan perairan di danau tersebut. Usaha budidaya ikan yang dilakukan meliputi ikan nila dan mas, telah berkembang dengan pesat (kurang lebih ada 4.000 KJT) terdapat disana. Namun perlu adanya pengaturan kembali dalam pembatasan wilayah dan pengendalian jumlah dalam upaya pengendalian lingkungan danau agar terjaga kelestariannya karena mulai terjadinya pendangkalan dan eutrofikasi disana.
Produksi budidaya air tawar di sana merupakan paling besar diantara daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Utara. Dapat dikatakan merupakan urat nadi produksi ikan tawar di Provinsi . Dalam kondisi Pandemi sekarang ini kegiatan produksi sebenarnya tetap berjalan normal akan tetapi jumlah ikan yang dipasarkan atau permintaan mengalami penurunan. Demikian juga yang terjadi untuk unit usaha Bapak Iwan di Desa Telap, yang memilki KJT sebanyak 200 Unit. Iwan mengatakan, “Biasanya panen ikan tiap minggu hingga 3 ton, tetapi saat ini hanya 1,5 ton saja bahkan pada minggu pertama bulan april hanya 500 kg saja”. Dia berharap adanya jalan keluar dalam pemasaran, seperti bulan Maret lalu sekitar 30 ton ikan nila yang dimilikinya sempat terhambat di Pelabuhan Bitung yang akan dikirim ke Papua. walaupun akhirnya dapat terkirim tapi harus melalui Pelabuhan Makasar baru ke Papua. Besar harapan adanya kebijakan dalam pendistribusian pangan sehingga tidak menambah biaya transportasi bahkan semoga ada jalan keluar dalam pemasaran sehingga tidak mengganggu proses produksi ikan selanjutnya.
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR TATELU 27 April 2020 Dilihat : 1586