Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Kilas Berita  
KKP DUKUNG PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DI KABUPATEN SAROLANGUN

SAROLANGUN - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan Kabupaten Sarolangun punya potensi besar untuk pengembangan perikanan budidaya, namun demikian belum banyak sentuhan dukungan untuk memanfaatkan potensi tersebut. Oleh karenanya, ke depan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendukung pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Sarolangun sepanjang ada komitmen tinggi dari Pemda dan masyarakat.

 

Demikian disampaikan Slamet di sela sela kunjungan kerja di Kabupaten Sarolangun. Selasa (17/12). Turut serta dalam kunjungan tersebut Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam.

 

Menurut Slamet, dengan potensi perairan umum daratan yang luas, semestinya Sarolangun bisa jadi salah satu sentral produksi ikan air tawar di Provinsi Jambi. Ia juga mengapresiasi kearifan lokal masyarakat setempat untuk melakukan upaya konservasi ikan endemik mekalui konsep "lubuk larangan".

 

"Saya terenyuh dengan Sarolangun ini, satu sisi potensi perikanan yang besar, namun disisi lain jika dibanding dengan daerah lain dukungannya masih minim. Saya melihat ada kesungguhan dari pak Bupati dan masyarakat, oleh karenanya saya minta pak Bupati untuk identifikasi kebutuhan dan lokasi lokasi mana yang potensial dikembangkan. Selama ada pagu anggaran, kami berkomitmen untuk bangun perikanan budidaya Sarolangun ini ke depan ", ungkap Slamet saat temu wicara di depan ratusan pembudidaya ikan yang juga turut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun, dan perwakilan dinas seluruh Provinsi Jambi.

 

Lebih lanjut Slamet menambahkan, bahwa dalam pemanfaatan potensi perairan umum daratan penting adanya payung hukum berupa Perda untuk mengatur zonasi pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan, sehingga unit usaha budidaya dapat terkendali dan berkelanjutan.

 

"Saya tidak ingin kejadian di Cirata dan Jatiluhur terulang disini. Oleh karenanya saya mohon pak Bupati untuk segera antisipasi dengan menetapkan Perda yang mengatur batas optimum unit usaha sesuai daya dukung. Disisi lain, konsep lubuk larangan ini perlu terus dipertahankan, namun disamping upaya konservasi penting juga mendorong pengembangannya untuk tujuan ekonomi yakni dengan membudidayakan. Nanti saya akan minta Balai Sungai Gelam dukung pengembangan budidayanya", imbuhnya.

 

Slamet juga membeberkan kinerja perikanan budidaya secara nasional. Ia merinci data BPS yang mencatat nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) bulan Oktober sebesar 101,89 dan nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) sebesar 114,31. Ini mengindikasikan ada perbaikan struktur ekonomi masyarakat yakni meningkatnya pendapatan dan daya beli.

 

"Kinerja nasional ini saya harapkan bisa dicapai juga di Sarolangun. Sekali lagi nanti dinas dan BPBAT Sungai Gelam bisa identifikasi kira kira dukungan apa yang bisa KKP dorong ke depan", pungkas Slamet.

 

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan restocking sebanyak 50.000 ekor benih ikan Jelawat di Sungai Batang Tembesi. KKP juga memberikan berbagai dukungan untuk Provinsi Jambi senilai lebih kurang Rp. 1,6 milyar yang meliputi dukungan induk dan benih, bahan baku pakan ikan mandiri, budidaya lele bioflok dan minapadi.

 

Harga Sawit dan Karet Jatuh, Bupati Ajak Masyarakat Beralih Budidaya Ikan

 

Sementara itu Bupati Sarolangun Cek Endra, meminta masyarakat untuk mulai memikirkan alternatif usaha lain yakni dengan berbudidaya ikan. Hal ini untuk menyikapi anjloknya harga sawit dan karet sejak 10 tahun terakhir ini.

 

"Nampaknya kita harus mulai berfikir untuk memanfaatkan potensi perikanan yang ada di Sarolangun. Jangan hanya bergantung pada sawit dan karet yang semakin tak tentu harganya. Saya juga prihatin, Sarolangun dengan potensi perikanan besar, namun justru mengandalkan pasokan ikan dari daerah lain (Sumatera Barat dan Sumatera Selatan). Bertruk truk ikan tiap pagi rutin datang ke Sarolangun. Kedatangan pak Dirjen, saya rasa jadi motivasi kami untuk mengembangkan budidaya ikan sebagai alternatif usaha untuk menggerakan ekonomi masyarakat Sarolangun. Bayangkan, kami punya potensi sungai, dan danau hampir di seluruh Kecamatan. Oleh karenanya, Pemda punya komitmen tentunya atas dukungan KKP untuk menjadikan Sarolangun sebagai sentral ikan tawar, paling tidak untuk memasok kebutuhan di Kabupaten Sarolangun sendiri", ungkapnya.

 

Bupati juga meminta dukungan untuk pengembangan sumberdaya manusia, yakni dengan penambahan jumlah penyuluh perikanan untuk mendampingi pembudidaya ikan yang saat ini sangat kurang.

djpb1   20 Desember 2018   Dilihat : 1357



Artikel Terkait: