Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Kilas Berita  
SUBSEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA SEPANJANG TAHUN 2017 MENUNJUKKAN KINERJA POSITIF

Subsektor Perikanan Budidaya memiliki peran strategis menjadi salah satu penopang utama  pemenuhan kebutuhan pangan nasional, seiring pertumbuhan penduduk yang terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun.  Disisi lain tantangan perikanan budidaya ke depan akan semakin tinggi, khususnya terkait dengan perubahan iklim dan lingkungan global, kondisi perekonomian global dan pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Oleh karenanya peran generasi muda lulusan perikanan akan sangat dibutuhkan dalam memberikan solusi terhadap tantangan tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, saat memberikan kuliah umum di depan mahasiswa dan akademisi Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Jum’at, (12/1/2018)

“Usaha perikanan budidaya ini tidak akan pernah mati, karena pasti dibutuhkan hingga kapanpun, apalagi dengan melihat tren pertumbuhan penduduk, dan tingginya kebutuhan pangan bagi masyarakat global”, kata Slamet.

Slamet juga memaparkan, bahwa kinerja sub sektor perikanan budidaya sepanjang tahun 2017 menunjukkan capaian positif. Catatan kinerja positif sub sektor perikanan budidaya tersebut antara lain dapat dilihat dari indikator kegiatan yang telah  memberikan kontribusi dalam membawa perubahan positif bagi kinerja pembanguna nasional.

Secara makro ekonomi, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan PDB Nasional sektor perikanan tahun 2017 sebesar 6,75 % atau naik sebesar 31 persen dari tahun 2016. Angka PDB tersebut tercacat paling progresif dan berada diatas rata-rata pertumbuhan PDB Nasional yang hanya 5,03 persen.

Slamet memastikan, bahwa kinerja PDB Sektor perikanan, ditopang oleh volume produksi perikanan budidaya, dalam 5 (lima) tahun terakhir (2013-2017) tercatat tumbuh rata-rata sebesar 5,11%, dimana tahun 2017 angka sangat sangat sementara volume produksi perikanan budidaya mencapai 16,16 juta ton***.

Begitupun dengan neraca perdagangan sub sektor perikanan budidaya juga menunjukkan catatan positif (surplus). Data BPS mencatat hingga September tahun 2017 nilai ekspor produk perikanan budidaya Indonesia mencapai sebesar 1,29 milyar US$, atau naik 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor perikanan budidaya hingga September tahun 2017 mencapai 17,06 juta US$, atau menurun sebesar 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“ Hasil analisis terhadap kinerja perdagangan dunia hingga September 2017 menunjukkan bahwa produk perikanan budidaya pada tataran perdagangan global memiliki tingkat daya saing kompetitif yang sangat tinggi.  Kinerja ini ditunjukkan Indeks Spesialisasi Perdagangan (IPS) yang mencapai sebesar 0,97 yang berarti Indonesia tengah mengalami tahap pertumbuhan dan merupakan negara net eksportir perikanan budidaya dunia”. Ujar Slamet

Dari aspek kesejahteraan masyarakat. Data BPS mencatat bulan Desember 2017, Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 99,09 atau naik 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 98,76 Begitupun halnya, Nilai Tukar Usaha Pembudidaya Ikan (NTUPi) tercatat  111,26 meningkat 10 % persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 109,56

 “Meningkatnya NTUPi mengindikasikan bahwa iklim usaha budidaya yang membaik, lebih efisien dan memberikan nilai tambah yang lebih baik. Perbaikan NTPi juga mengindikasikan ada peningkatan daya beli pembudidaya jika dibandingkan tahun lalu. Tentunya ini tidak terlepas dari berbagai dukungan KKP yang memberikan dampak terhadap efisiensi produksi, imbuhnya

Hasil survey nasional juga menunjukkan rata-rata pendapatan pembudidaya ikan Tahun 2017 berada pada angka Rp. 3,3 juta per bulan atau naik dibanding tahun 2016 yang mencapai Rp. 3,021 juta per bulan. Angka ini berada jauh diatas standar garis kemiskinan yang di tetapkan BPS.

Berbagai program tahun KKP telah secara nyata memberikan dampak positif terhadap kinerja peningkatan produksi ikan nasional. Slamet mencontohkan antara lain yaitu : dukungan program gerpari telah mulai memasyarakat, ini dibuktikan adanya peningkatan produksi gerpari dari semula 10.983 ton pada tahun 2016 meningkat menjadi 24.961 ton di tahun 2017.

Program lele bioflok telah secara nyata berkontribusi pada peningkatan produksi ikan lele nasional. Angka sangat sementara tahun 2017 tercatat produksi ikan lele nasional mencapai 1,77 juta ton atau naik sebesar 131 persen dari tahun 2016 yang mencapai 764.797 ton.

Begitupun program minapadi turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi ikan nila nasional. Angka sangat sementara tahun 2017 produksi ikan nila mencapai 1,15 juta ton atau naik sebesar 3,6 persen dari tahun 2016 yang mencapai 1,14 juta ton

“Keberhasilan perikanan budidaya tentunya ditopang oleh dukungan dari berbagai pihak danseluruh unit eselon I KKP, utamanya BRSDM KP yang memberikan fasilitas bagi pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Untuk itu, saya berharap dukungan dan kerjasama harus terus terjalin untuk mensukseskan berbagai program KKP untuk kesejahteraan masyarakat”, kata Slamet.

“Para taruna dan taruni memiliki peran penting dalam pembangunan perikanan budidaya ke depan. Untuk itu, lulusan perikanan harus mampu menjadi agen perubahan, agen transfer teknologi budidaya dan menciptakan peluang usaha di tengah-tengah masyarakat. Peluang usaha di bidang perikanan budidaya sangat terbuka luas, oleh karenanya harus terus optimis”, pungkas Slamet.

Sementara itu Tahun 2018, berdasarkan pertimbangan positif capaian tahun 2017, KKP akan tetap focus memberikan dukungan langsung kepada masyarakat pembudidaya ikan. Kegiatan prioritas yang akan didorong pada tahun 2018 yakni : (1) pengelolaan KJA offshore di tiga lokasi yakni Pangandaran, Karimunjawa dan Sabang; (2) pembangunan pabrik pakan skala medium ; (3) pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT); (4) pembangunan embung; (5) pengembangan usaha budidaya lele sistem bioflok (6) Rehabilitasi Saluran Irigasi Tambak / Kolam Partisipatif; (7) dan pengembangan minapadi.

djpb1   15 Januari 2018   Dilihat : 23680



Artikel Terkait: