Tuna merupakan komoditas perikanan yang penting bagi Indonesia. Tuna menjadi salah satu komoditas ekspor utama selain udang dan rumput laut. Di samping itu, perikanan tuna menjadi mata pencaharian utama bagi beberapa nelayan di Indonesia bagian timur dan menjadi bahan baku dalam industri pengalengan.
Mengingat pentingnya komoditas tuna bagi Indonesia maka diperlukan strategi pengelolaan untuk menjaga keberlanjutan sumber dayanya. Pengembangan Harvest Strategy merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjamin kelestarian sumber daya tuna di Indonesia. Salah satu aspek yang diharapkan dapat menjadi komponen pokok dalam penyusunan Harvest Strategy adalah aspek sosial ekonomi di samping aspek ekologi dan biologi.
Yayasan IPNLF Indonesia bersama dengan KKP, BRIN, akademisi, Konsorsium Tuna Indonesia serta stakeholders terkait menyelenggarakan workshop untuk mengeksplorasi indikator sosial ekonomi yang dapat digunakan untuk mendukung Harvest Strategy Tuna pada 3-4 April 2023 di Bogor.
Perwakilan dari BBRSEKP turut berperan aktif dalam diskusi interaktif selama dua hari membahas mengenai indikator-indikator sosial dan ekonomi yang datanya sudah tersedia dan dapat dimonitor secara terus menerus. Indikator yang diusulkan dirangking berdasarkan nilai kepentingan dan kemudahan untuk memperoleh datanya. Beberapa data telah dimiliki oleh pemerintah, asosiasi maupun NGo meskipun belum lengkap dan ada yang berupa data sampling. Untuk itu, diperlukan pertemuan lanjutan untuk membahas mengenai ketersediaan data dan institusi yang dapat membantu menyediakan data yang dibutuhkan.
Dalam pertemuan sebelumnya, BBRSEKP telah memaparkan aspek sosial ekonomi yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk mendukung penyusunan Harvest Strategy Tuna Indonesia.
Husnul Khatimah 05 April 2023 Dilihat : 274