Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kilas Berita  
Produksi Budi Daya Udang di Indonesia

PRODUKSI BUDI DAYA UDANG DI INDONESIA

 

Sumber: statistik.kkp.go.id, 2020 (Diolah)

 

     Satuan: volume produksi (ton); nilai produksi (Rp1.000,00)

Sumber: statistik.kkp.go.id, 2020 (Diolah)

 

Salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan. Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara dan menggapai target kenaikan produksi hingga 250% pada tahun 2024 mendatang. Lokasi budi daya udang saat ini sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

 

KKP menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada tahun 2024. Untuk mewujudkan target tersebut, salah satu rencana KKP adalah bekerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah dengan membangun tambak udang berbasis kawasan seluas 100 hektare. Pembangunan tambak udang berbasis kawasan dilaksanakan dengan menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi. Dengan begitu diharapkan tidak hanya terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah namun juga kelestarian ekosistem dapat terjaga.

 

Selain pembangunan tambak udang berbasis kawasan, terdapat juga terobosan revitalisasi tambak udang tradisional yang luasnya mencapai 5.000 hektare di seluruh Indonesia. Revitalisasi untuk meningkatkan volume produksi dari 0,6 ton per hektare menjadi 2 ton per hektare.

  

Dari data KKP melalui statistik.kkp.go.id, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki volume produksi tertinggi pada tahun 2020, yakni 159.013,10 ton yang membuka peluang NTB menjadi produsen udang utama di Indonesia. NTB sendiri memiliki luas lahan potensial 27.929,5 hektare dengan rincian 10.2375 hektare di Sumbawa; 4.998,5 hektare di Bima; 3.500 di Lombok Timur; serta di seluruh kabupaten di NTB memiliki lahan hingga 4.700 hektare. Namun dari keseluruhan lahan, yang termanfaatkan baru sekitar 4.926,5 hektare saja. Perkembangan produksi udang vaname di NTB yang terus meningkat mendorong KKP melakukan terobosan di Provinsi NTB dengan merealisasikan pembangunan tambak udang terintegrasi di Kabupaten Sumbawa NTB yang direncanakan memiliki luas 528,15 ha dengan jumlah 1.811 kolam. Kawasan tambak udang modern ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti kantor pusat kontrol manajemen, laboratorium, mess karyawan, nursery pond, kantor kontrol, dan jalan.

  

Pasar udang yang cukup besar dan Indonesia yang menjadi salah satu dari 5 (lima) produsen udang terbesar di dunia merupakan peluang besar untuk terus mendorong peningkatan produksi udang di Indonesia. Ekspor udang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus mengoptimalkan pemanfaatan daerah potensial.

 

 

Kontributor: Candra Istiana (Calon Statistisi, BBRSEKP)

 

 

 

 

 

Edwin Yulia Setyawan   30 Maret 2022   Dilihat : 14888



Artikel Terkait: