SOSEK NEWS, SUBANG, 7 OKTOBER 2020 – Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) melalui kegiatan riset Panel Indikator Mikro Sosial Ekonomi dalam Mendukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik “Tantangan dan Peluang usaha Perikanan Budidaya – Pembenihan dan Pendederan Air Tawar”. Penyelenggaraan FGD ini bertujuan untuk menggali informasi terkini terkait dengan usaha perikanan budidaya pembenihan dan pembesaran air tawar serta bagaimana tantangan serta peluang pengembangannya di wilayah Kabupaten Subang.
Acara FGD yang dipandu oleh Achmad Zamroni, Ph.D., ini diselenggarakan di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang dengan sistem tatap muka secara langsung, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Turut hadir dalam kegiatan FGD antara lain Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, pejabat struktural lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, para penyuluh perikanan serta tim riset BBRSEKP, yaitu Rizki Aprilian Wijaya, M.T., Achmad Zamroni, Ph.D., Dr. Rani Hafsaridewi, Hikmah, M.Si, dan Nurhendra, S.Kom.
FGD secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, H. Rahmat Efendi., S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Kabupaten Subang yang terbagi atas beberapa zona, yaitu zona pegunungan, zona pedataran dan zona pantai memiliki potensi yang cukup besar khususnya dalam sektor perikanan. Jumlah nelayan di Kabupaten Subang sebanyak 3000, jumlah petambak sebanyak 3500 sedangkan pembudidaya air tawar jumlahnya berkisar sekitar 2000 pembudidaya. Budidaya di Kabupaten Subang terdiri atas 2 bidang, yaitu budidaya air tawar dan budidaya air payau. Kondisi budidaya air tawar di Kabupaten Subang terdiri dari ikan konsumsi dan benih. Daerah yang menjadi sentra untuk pembenihan dan pendederan terbesar berlokasi di wilayah Sumur Gintung, Gembor dan Pabuaran. Sedangkan untuk komoditas ikannya masih didominasi oleh ikan mas dan ikan nila. Saat ini bibit ikan mas di Kabupaten Subang bisa melayani untuk kebutuhan di wilayah Jawa Barat.
Beberapa permasalahan dan kendala yang kerap muncul di Kabupaten Subang terkait dengan budidaya air tawar antara lain: (i) minimnya keuntungan yang diperoleh karena adanya pandemi covid-19; (ii) dampak adanya rasionalisasi KJA di wilayah Cirata dan Jatiluhur; (iii) nilai daya beli masyarakat secara ekonomi menurun, sehingga menyebabkan banyak balong-balong yang kosong dan tidak termanfaatkan.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan riset yang disampaikan oleh Rizki Aprilian Wijaya, M.T., selaku penanggung jawab kegiatan riset Panel Indikator Mikro Sosial Ekonomi dalam Mendukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan. Dalam paparannya, disampaikan latar belakang dan tujuan riset serta progress kegiatan yang sudah dilakukan, serta agenda dan rencana riset yang akan dilakukan. Faktor-faktor yang melatarbelakangi kegiatan riset ini antara lain: (i) penyediaan data, analisis data, pemetaan data dan informasi yang berkesinambungan/berkelanjutan merupakan suatu kebutuhan bagi KKP; (ii) Analisis Indikator mikro yang bersifat kontinyu merupakan kebutuhan KKP masih belum tersedia; (iii) Kondisi yang diperlukan untuk riset (konsistensi desa, konsistensi metode, konsistensi kedalaman informasi, konsistensi interval waktu). Sedangkan tujuan dari kegiatan riset ini, yaitu (i) Melakukan review dan mengkaji hasil riset terkait indikator mikro sektor KP; (ii) Merumuskan kerangka survei riset indikator mikro KP; (iii) Mengembangkan database Indikator Mikro Sosial Ekonomi KP.
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan riset ini, yaitu (i) Focus Group Discussion (FGD) yang sudah diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2020; (ii) Coaching Pengumpulan Data Sensus Parsial; (iii) Pengumpulan Data Pelaku Usaha/Sensus Parsial Budidaya; (iv) Coaching Pengumpulan Data Usaha; (v) Pengumpulan Data Pelaku Usaha Budidaya yang merupakan responden tetap kegiatan riset. Sedangkan rencana dan agenda kegiatan riset yang akan dilakukan, antara lain: (i) Pengumpulan data primer oleh tim enumerator; (ii) Validasi data yang sudah terkumpul; (iii) Pendalaman data oleh tim peneliti; (iv) input data; serta (v) analisis data.
Pada sesi diskusi, acara berlangsung cukup menarik dan interaktif. Berbagai informasi dapat diperoleh baik berupa masukan, saran ataupun informasi lainnya yang dapat mendukung kegiatan riset ini. Selanjutnya hasil diskusi akan menjadi bahan rumusan dan analisis bagi tim riset BBRSEKP.
Kontributor: Nurhendra
Admin BBRSEKP 09 Oktober 2020 Dilihat : 3142