Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

PUSAT RISET KELAUTAN
BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
×

KKP

Kilas Berita  
Mengarungi dan Menjelajahi Laut Melalui PIAMARI Aquarium Tour

Aquarium tour menjadi salah satu mata acara utama dalam rangkaian program Pengabdian Masyarakat FITB ITB dan PIAMARI yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis (15-16/09/2021). Pada kegiatan aquarium tour ini, peserta dari siswa/i SMPN 1 Pangandaran diajak berkeliling untuk melihat dua akuarium, satu kolam sentuh (touch pool), dan satu museum arkeologi yang berada di PIAMARI Aquarium, Pangandaran. Aquarium tour dilaksanakan setelah kegiatan penanaman mangrove, istirahat serta pembagian snack, yakni sekitar pukul 09.00-10.00 WIB.

 

Pada mata acara aquarium tour, peserta dibagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok pertama dipandu oleh Rikha Bramawanto, S.Pi (Pak Wawan) dan kelompok kedua dipimpin oleh Nanda R. Prasetiawan, S.Pi (Pak Nanda) sebagai representatif dari PIAMARI. Peserta dibekali dengan modul yang diisi berkelompok mengenai jenis-jenis ikan serta jumlah ikan yang ada di masing-masing akuarium dan kolam. Nantinya, peserta akan belajar mengenai jenis-jenis ikan dengan menghitung dan mengidentifikasi ikan-ikan di PIAMARI.

Main Aquarium

Main Aquarium merupakan akuarium utama berair asin yang dimiliki oleh PIAMARI. Akuarium yang juga disebut sebagai Theatre Aquarium ini memiliki tinggi mencapai 4,2 meter, lebar 10 meter, dan panjang 32.5 meter.

Terdapat beberapa jenis biota yang menempati main aquarium, diantaranya ikan pari burung, ikan hiu bambu, ikan botana, penyu lekang, dan penyu sisik. Terdapat juga beberapa ikan yang sering dikonsumsi seperti ikan bandeng dan ikan bawal.

Pengenalan mengenai main aquarium serta biota-biota di dalamnya disampaikan oleh Firda Arum selaku mahasiswi PKL dari Universitas Padjadjaran. Setelah menyimak penjelasan mengenai main aquarium, peserta juga diberikan pemaparan berjudul “Pangandaran, Laut, dan Wisata” yang disampaikan oleh Shafina Gamma selaku mahasiswi PKL dari Institut Teknologi Bandung. Pemaparan ini pun turut dibawakan oleh Pak Nanda kepada kelompok yang dipandunya. Pemaparan materi tersebut bertujuan untuk mengenalkan ekosistem perairan Pangandaran, wisata di Pangandaran, PIAMARI, serta profesi dalam bidang kelautan dan perikanan.

Selain mendengarkan pemaparan, di area main aquarium ini, peserta disuguhi beberapa atraksi, yakni kegiatan penyelaman dibarengi dengan pemberian pakan ikan. Tak lupa, di sini peserta juga melakukan identifikasi dan menghitung jenis-jenis ikan yang ada.

Touch Pool

Selanjutnya, peserta juga diajak mengunjungi “tepi pantai” lewat Touch Pool atau Kolam Sentuh. Touch pool merupakan kolam yang didesain agar pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan biota laut yang tidak berbahaya dan secara alamiah menghuni wilayah pesisir. Nuansa pesisir ini diperkuat dengan lukisan pantai yang menghiasi keseluruhan dinding touch pool.

Di area touch pool, peserta diajak untuk melihat ikan-ikan di dalam kolam dengan lebih dekat. Perhatian utama tertuju pada dua ikan hiu black tip yang bernama Boy dan Bobby. Jenis-jenis ikan lain yang terdapat di touch pool antara lain ikan kudu-kudu, ikan sapi-sapi, dan ikan bandeng. Perkenalan mengenai ikan-ikan di touch pool dijelaskan oleh Dianty Hanifah selaku mahasiswi PKL dari Universitas Padjadjaran. Penjelasan mengenai touch pool dilengkapi oleh Pak Wawan dan Pak Nanda yang menambahkan informasi mengenai sistem filtrasi dan perawatan touch pool. Beberapa kelompok peserta pun diajak untuk melihat ruang filter dari kolam dan akuarium yang menggunakan pasir.

Tunnel Aquarium

Di area antara touch pool dengan main aquarium, terdapat tunnel aquarium. Tunnel aquarium inilah yang diklaim merupakan akuarium air tawar terpanjang dan terbesar di dunia. Adapun dimensi dari tunnel aquarium ini adalah memiliki tinggi tiga meter, lebar tiga meter, dan panjang 48 meter. Saat ini tunnel aquarium masih dalam tahap pengembangan untuk dijadikan sebagai nature aquarium yang dilengkapi dengan aquascape.

Museum Arkeologi Laut

Berada di satu ruang yang sama dengan touch pool, peserta lalu memasuki area museum arkeologi bawah laut. Peserta lalu diberi waktu untuk mengeksplorasi koleksi arkeologi laut yang didapatkan dari kapal-kapal karam sejak abad 15-17. Adapun koleksi arkeologi ini didominasi oleh alat makan keramik, botol, dan guci. Beberapa koleksi diletakkan dalam kotak kaca yang dasarnya diberi pasir dan beberapa dipajang di dinding.

Peserta diperbolehkan untuk mengambil foto namun tidak diperkenankan untuk menyentuh koleksi tersebut. Peserta antusias mengamati serta bertanya mengenai koleksi-koleksi yang dipajang di museum arkeologi.

Schooling Aquarium

Memasuki area schooling aquarium, peserta diberikan penjelasan mengenai spesifikasi schooling aquarium, apa itu ikan schooling, hingga jenis-jenis ikan yang terdapat di dalam schooling aquarium yang disampaikan oleh Haniifah selaku mahasiswi PKL dari Institut Teknologi Bandung.

Schooling aquarium merupakan salah satu atraksi utama dari PIAMARI. Akuarium ini memiliki tinggi sebesar 7 meter dan diameternya mencapai 5 meter. Akuarium ini dinamakan schooling aquarium karena ditujukan khusus untuk menampung ikan-ikan schooling. Ikan schooling sendiri merupakan ikan yang bergerombol dengan tujuan untuk menghindari predator, memudahkan dalam mencari makan, dan mencari pasangan. Beberapa ikan schooling yang ada di akuarium ini antara lain ikan bandeng, ikan moris, ikan karang panji, dll.

Peserta aktif bertanya seputar schooling aquarium serta antusias menebak jenis-jenis ikan dan jumlah ikan yang berada di dalam akuarium dan menuliskannya ke dalam modul yang diberikan. Sebelum berpindah ke area lain, peserta dipersilakan untuk mengambil foto di depan akuarium.

Tur akuarium ini lalu berakhir sekitar pukul 10.30-11.00 WIB. Tur mengelilingi akuarium ini lalu disambung dengan kegiatan berikutnya, yakni memainkan games dan juga membuat prakarya. Adapun permainan yang diselenggarakan adalah permainan ular tangga yang dikombinasikan permainan tebak jenis-jenis ikan. Lalu sebagian peserta melakukan prakarya dengan mengolah sampah plastik menjadi aksesoris seperti gantungan kunci dan mask connector.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Komunitas Sains dan Teknologi untuk PIAMARI dalam Eksperimen Skala Kecil Ekosistem Terumbu Karang Indonesia di Akuarium”. Rangkaian acara ini merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kerja Sama Pusat Riset Kelautan dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. (Oleh : Sekar Ramdanira Gunawan dan Farah Kartika Dewi)

Joko Subandriyo   20 September 2021   Dilihat : 5542



Artikel Terkait: