Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

PUSAT RISET PERIKANAN
BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
×

KKP

Kilas Berita  
Simposium Hiu dan Pari Indonesia ke-3 “Strategi Konservasi Bagi Spesies Prioritas Hiu dan Pari CITES, RFMO, dan IUCN”

Ringkasan Eksekutif

Karakteristik biologi elasmobranch hiu dan pari yang tergolong lambat secara pertumbuhan dan proses kematangan seksual, jumlah anakan yang dihasilkan relatif sedikit dan berumur panjang, menjadikan mereka sangat rentan mengalami kepunahan apabila eksploitasi perikanan tidak terkendali. Meski saat ini beberapa spesies hiu dan pari sudah memiliki data yang cukup untuk dilakukan penilaian status konservasi dan tindakan pengelolaan, namun masih banyak dari spesies elasmobranch lainnya masih terkendala pada ketersediaan dalam melakukan penilaian. Terbatasnya data inilah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pengelolaan elasmobranch berbasis spesies baik di Indonesia maupun secara dunia, menimbang juga Indonesia merupakan penghasil produksi perikanan elasmobranch salah satu yang tertinggi di dunia sejak hampir 4 dekade yang lalu. Simposium hiu dan pari ketiga di Indonesia yang mengangkat tema “Penguatan Kolaborasi dan Sinergi dalam Pengelolaan Hiu dan Pari” telah diselenggarakan secara virtual pada tanggal 7-8 April 2021. Simposium ini bertujuan untuk mengumpulkan hasil-hasil penelitian tentang elasmobranch terbaru yang dilakukan di Indonesia sehingga dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan pengelolaan terkini, terutama bagi jenis-jenis yang terancam punah dari IUCN ataupun menjadi perhatian di tingkat internasional seperti CITES dan RFMO serta spesies prioritas di skala nasional. Simposium kali ini mendesiminasikan sebanyak 110 penelitian dari 23 provinsi di Indonesia, dengan 54% di antaranya membahas tema Biologi dan Ekologi Sumber Daya. Simposium ini merumuskan 5 rekomendasi utama yang diantaranya (1) upaya pengumpulan data dan informasi lebih lanjut menggunakan teknologi terkini dalam memahami biologi, habitat, pemanfaatan serta keterlibatan citizen science, (2) pengumpulan dan pelaporan data secara seragam dan tersentral di pusat, (3) penguatan regulasi dan kebijakan dalam pengelolaan hiu dan pari berdasarkan isu terkini, (4) pendokumentasian pembelajaran untuk mengamplifikasi ke wilayah target konservasi elasmobranch lainnya, dan (5) memperkuat sinergitas dan kapasitas lembaga adat, pemda, dan penegak hukum dengan terus memperhatikan kesetaraan gender.

Metodologi

Simposium hiu dan pari Indonesia ketiga mengkonsolidasi hasil-hasil penelitian terbaru terkait sumber daya hiu dan pari serta dokumentasi dari pembelajaran upaya-upaya konservasinya di Indonesia. Simposium terbagi menjadi 3 topik utama, meliputi (1) biologi dan ekologi sumber daya, (2) sosial ekonomi, dan (3) pengelolaan dan konservasi. Untuk beberapa spesies terdapat beberapa perbedaan parameter biologi dan ekologi yang terlihat sama, tetapi bagi spesies tertentu bisa jadi berbeda. Tema pertama ini bermaksud untuk mencari keunikan dan mengeksplorasi spesies berdasarkan taksonominya yang menjelaskan tentang pembaharuan atau peninjauan ulang tentang pengelompokan hiu dan pari untuk tiap spesiesnya, habitat, distribusi dan populasi hiu dan pari di perairan Indonesia, bahkan dunia yang mengalami perubahan, genetika tiap spesies, juga metodologi baru yang dapat digunakan untuk meneliti dan menjelaskan aspek terbaru atau lebih maju terkait biologi dan ekologi hiu dan pari. Dalam tema pertama ini juga mengakomodir temuan-temuan terkait aspek perikanan terhadap spesiesspesies yang prioritas. Tema kedua berkaitan dengan sosial ekonomi yang bertujuan untuk mencari keterkaitan antara hiu dan pari dengan aspek sosial ekonomi, baik dari pemanfaatan secara ekstraktif maupun non-ekstraktif. Topik ini dapat meliputi valuasi ekonomi terkait nilai kualitatif terhadap hiu dan pari, ekowisata hiu dan pari, pengolahan dan pemanfaatan produk dari hiu dan pari, dan pengembangan produk oleh masyarakat di daerah yang memiliki potensi hiu dan pari. Pembelajaran upaya konservasi hiu dan pari di Indonesia didokumentasikan melalui tema pengelolaan dan konservasi. Tema ini bermaksud untuk mengusung topik tata kelola dan konservasi spesies hiu dan pari yang berfokus pada kelembagaan pengelolaan, kearifan lokal pada daerah pengelolaan konservasi, kebijakan dan regulasi terkait peraturan dari pemerintah pusat maupun daerah setempat tentang kawasan hiu dan pari, mitigasi mengenai upaya untuk mengurangi risiko tangkapan sampingan, pengawasan pemanfaatan, serta upaya konservasi atau pelestarian lingkungan dan pemanfaatan daerah pengelolaan hiu dan pari.

 

Untuk artikel lengkap klik disini

 

Admin Pusat Riset Perikanan   07 Januari 2022   Dilihat : 637



Artikel Terkait: