Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon Abubakar dalam laporannya menyampaikan bahwa Perikanan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari tiga komponen, yaitu produksi, penanganan dan pengolahan (handling and processing) serta pemasaran. Tahap akhir dari kegiatan perikanan adalah penanganan. Tahapan awal penanganan hasil perikanan dilakukan di atas kapal perikanan pada saat proses penangkapan dan selanjutnya dilakukan pembongkaran hasil tangkapan di pelabuhan perikanan dan pelelangan di tempat pelelangan ikan. Permasalahan yang selalu dihadapi oleh nelayan setelah proses penangkapan adalah bagaimana cara menangani ikan sehingga ketika nelayan kembali ke fishing port hasil tangkapannya masih dalam keadan segar sehingga nilai jualnya pun tinggi. Kesegaran ikan yang baru saja mati berada dalam tingkat yang maksimum, artinya kesegaran ikan tidak bisa ditingkatkan, hanya dapat dipertahankan melalui penerapan prinsip penaganan yang baik dan benar, oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pelaku utama tentang cara penanganan ikan diatas kapal agar dapat mempertahankan mutu ikan segar.
Dalam penyampaiannya Kepala BRSDM KP I Nyoman Radiarta menegaskan Sumber Daya Ikan yang ada di Provinsi Maluku dengan 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP 714, 715 dan 718 yang mencakup Laut Seram, Laut Banda, Laut Aru dan Laut Arafura) adalah 4,6 juta ton pertahun, dengan demikian potensi sumber daya ikan Maluku yang ada di 3 WPP sebesar 37 persen dari potensi Sumber Daya Ikan Nasional. Oleh karena itu perlu mempersiapkan dan meningkatakan pengetahuan dan keterampilan para pelaku utama dan calon pelaku utama agar kompeten dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan tersebut sehingga produksi bisa ditingkatkan. Ditegaskan pula Jika proses penanganan dilakukan dengan baik maka dapat menjamin kualitas produk akhir sehingga aman sampai ke tangan konsumen. Melalui penanganan yang baik pula gizi ikan akan tetap terjaga. Dan untuk mewujudkan kondisi tersebut, dibutuhkan sinergitas mulai dari hulu hingga hilir.

Hal yang samapun dikemukakan Abdullah Tuasikal dalam sambutannya, beliau juga sangat mengaharapkan keseriusan para peserta dalam mengikuti pelatihan ini agar mendapatkan informasi, pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana cara penanganan ikan di atas kapal yang baik, sehingga dapat dilakukan secara profesional untuk meningkatkan nilai produksi perikanan dan juga pendapatan keluarga, tutup Tuasikal. (5/8/2022)
Admin BPPP Ambon 05 Agustus 2022 Dilihat : 100
Artikel Terkait:
- Seminar Proposal Kaji terap dengan tema Laju Pertumbuhan Pembesaran Lobster (Panulirus sp.) Pada Wadah Terkontrol Dengan Resirculating Aquaculture System (RAS) dan Pada Karamba Jaring Apung.