Udang Indonesia Kembali Diserap Pasar AS, Ekspor Triwulan III Naik 16,3 Persen
Kamis, 6 November 2025
SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR : SP.442/SJ.5/XI/2025
JAKARTA, (06/11) – Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa udang Indonesia kembali diterima masuk ke Amerika Serikat, setelah U.S. Food and Drug Administration (FDA) secara resmi menetapkan Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity (CE) untuk sertifikasi bebas Cesium-137 pada produk udang.
Penetapan ini menjadikan Indonesia negara pertama di dunia yang memperoleh mandat sertifikasi radiasi untuk sektor perikanan, sebuah preseden global yang mengubah orientasi dari “crisis reaction” menjadi standard setting nation”.
Per 31 Oktober 2025 skema sertifikasi bebas Cs-137 mulai beroperasi penuh. KKP bersama BAPETEN dan Bea Cukai melakukan pelepasan ekspor udang ke Amerika Serikat sejumlah 7 kontainer dengan volume 106 ton senilai USD 1,22 juta/Rp 20,14 miliar yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan Yellow List, dan memastikan bahwa kontainer bebas kontaminasi Cs-137 saat melewati RPM.
“Udang indonesia masih bisa penuhi pasar Amerika Serikat. Udang Indonesia punya cita rasa saya yang lain, dan kami akan terus melakukan pengendalian. Target kami November ini bisa lebih dari 200 kontainer yang bisa diekspor, yang sudah memenuhi syarat bebas Cesium,” ungkap Kepala Badan Mutu KKP Ishartini dalam konferensi di Jakarta, Kamis (6/11).
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin dalam konferensi pers tersebut menambahkan, pemerintah serius menangani permasalahan temuan radioaktif Cesium 137 di komoditas ekspor Indonesia. KKP bersama kementerian/lembaga lain langsung melakukan langkah-langkah strategis seperti melalukan audit lapangan, hingga penguatan fasilitas laboratorium.
“Dalam kasus ini terbukti negara hadir. Kita tidak diam. Dalam hitungan hari, tim teknis lintas lembaga — dari KKP, BAPETEN, KLHK, sampai otoritas AS — langsung bekerja sama. Kita buka data, audit lapangan, perbaiki SOP, perkuat laboratorium, dan dalam rentang waktu yang relatif singkat hanya dalam 2–3 bulan, Indonesia berhasil kembali menembus pasar AS dengan mekanisme sertifikasi yang diakui FDA. Ini bukan sekadar pemulihan ekspor — ini bukti kita punya infrastruktur mutu yang responsif, transparan, dan bisa dapat kepercayaan global,” ungkap Doni.
Kinerja ekspor ke AS
Udang masih menjadi komoditas utama ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 1.397,23 juta pada periode Januari - September 2025. Kemudian diikuti Tuna–Cakalang-Tongkol (USD 763,51 juta), Cumi-Sotong-Gurita (USD 574,75 juta), Rajungan-Kepiting (USD 377,65 juta), dan Rumput Laut (USD 233,86 juta).
AS sendiri masih menjadi tujuan utama ekspor udang dengan pangsa 63,1% dari total ekspor udang Indonesia. Ekspor ke AS periode Jan-Sep meningkat 16,3% (YoY). Ekspor udang bulan September 2025 bahkan tumbuh 16,6% dibandingkan Agustus 2025.
“Udang masih terjadi peningkatan (ekspor) sampai dengan September,. Ini menunjukkan bahwa terkait kondisi yang ada, kita dapat memulihkan kondisi dengan cepat, yang dibuktikan dengan peningkatan ekspor sampai triwulan III,” ungkap Direktur Pemberdayaan Usaha PDSPKP Catur Sarwanto.
Dari sisi hulu, KKP mengawal penuh proses produksi untuk memastikan udang yang dihasilkan para petambak memuliki mutu dan kualitas yang baik. Direktur Ikan Air Payau Ditjen Perikanan Budidaya KKP, Fernando Jongguran Simanjuntak mengungkapkan, pengawalan dilakukan melalui penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).
“Kami mengintensifkan kegiatan-kegitan di tengah-tengah petambak, yaitu CBIB sehingga ada jaminan mutu terhadap produk udang yang dihasilkan. Bukan hanya mutu, tapi juga jaminan keamanan pangan, dan lingkungan, sehingga udang yang dihasilkan Indonesia adalah dengan kualitas terbaik,” ungkap Fernando.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan temuan Cs-137 pada Juli 2025 merupakan kasus lokal spesifik (site-specific contamination) pada PT BMS Cikande–Serang, bukan dari tambak, bukan dari hatchery, bukan dari sistem budidaya. Nilai deteksi ±68 Bq/kg yang dicatat FDA berada jauh di bawah ambang Derived Intervention Level FDA (1.200 Bq/kg). Pemerintah Indonesia Indonesia kemudian memilih jalan leadership bukan dengan berargumentasi, tetapi menganut zero compromise melalui data, sains, dan official control yang dapat diverifikasi.
HUMAS BADAN MUTU KKP
Humas Badan Mutu KKP
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141