Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan penerapan sistem jaminan mutu serta keamanan hasil perikanan di tingkat suplier dan Unit Pengolahan Ikan (UPI), Badan Mutu KKP Ternate menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di PT Harta Samudra, SKPT Pulau Morotai, pada 10–11 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas pelaku usaha perikanan agar mampu memenuhi standar mutu nasional maupun internasional.

Kegiatan dibuka oleh Plant Manager PT Harta Samudra yang menyampaikan apresiasi atas pendampingan dan pembinaan berkelanjutan dari Badan Mutu KKP Ternate. Ia menegaskan bahwa dukungan tersebut sangat membantu perusahaan dan para suplier mitra dalam meningkatkan konsistensi mutu bahan baku. Setelah sambutan pembukaan, dilakukan pula penyerahan Sertifikat HACCP kepada dua suplier bahan baku yang sebelumnya telah melalui proses inspeksi dan verifikasi.

Kepala Badan Mutu KKP Ternate, Arsal, S.St.Pi., M.P., turut memberikan arahan mengenai pentingnya penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Ia menekankan bahwa penerapan standar mutu bukan hanya kewajiban regulatif, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan usaha dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global. Arsal kemudian menyampaikan materi mengenai Kebijakan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di tingkat suplier dan UPI.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Inspektur Mutu, Mahfudin, S.Pi., yang membawakan topik terkait Cara Penanganan dan Pengolahan Ikan yang Baik di Suplier. Ia menguraikan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP), serta Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) sebagai langkah penting untuk memastikan produk aman, higienis, dan memenuhi persyaratan ekspor. Paparan teknis ini mendapat perhatian besar dari para peserta yang antusias berdiskusi.

Pada hari pertama, kegiatan diikuti oleh 15 suplier ikan mitra PT Harta Samudra. Peserta aktif bertanya mengenai penerapan kebersihan fasilitas, pengendalian suhu, hingga penyusunan dokumen GMP, SSOP, dan HACCP. Sementara itu, hari kedua diikuti sekitar 50 karyawan UPI yang terlibat langsung dalam proses produksi. Diskusi dan contoh penerapan GHP dan GMP di lapangan membuat peserta memahami langkah-langkah konkret penerapan sistem mutu dalam kegiatan operasional harian.

Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai pentingnya jaminan mutu dari hulu hingga hilir. Badan Mutu KKP Ternate merekomendasikan agar pembinaan teknis, pendampingan, serta evaluasi berkala terus dilakukan untuk memastikan konsistensi penerapan GMP, SSOP, dan HACCP di setiap mitra suplier dan unit pengolahan. Dengan sinergi yang terus diperkuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan suplier, Pulau Morotai diharapkan dapat berkembang sebagai sentra perikanan unggulan dengan produk yang aman, bermutu, dan berdaya saing global.