Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali membuka peluang lebih besar bagi ekspor produk perikanan Indonesia setelah resmi memperoleh persetujuan Nomor Registrasi (Noreg) dari Otoritas Kompeten Vietnam, Vietnam National Authority for Agro-Forestry-Fishery Quality, Processing and Market Development (NAFIQPM). Persetujuan tersebut diberikan untuk 35 Unit Pengolahan Ikan (UPI) baru yang dinyatakan memenuhi standar keamanan dan mutu sesuai ketentuan negara tujuan.

Dengan bertambahnya jumlah UPI yang terdaftar, kini Indonesia memiliki total 646 UPI yang telah mengantongi izin ekspor produk perikanan ke Vietnam. Angka ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan Vietnam terhadap kualitas dan konsistensi sistem jaminan mutu yang diterapkan pada fasilitas pengolahan ikan di Indonesia.

Adapun produk perikanan yang menjadi komoditas utama ekspor ke Vietnam meliputi frozen squid & cuttlefish, yellowfin tuna dalam bentuk whole, loin, dan GG, serta dried Gracilaria seaweed. Komoditas tersebut merupakan produk dengan permintaan tinggi di pasar Vietnam dan berkontribusi besar terhadap nilai perdagangan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Capaian ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperluas akses pasar dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok perikanan kawasan Asia. Selain meningkatkan peluang usaha bagi pelaku industri pengolahan ikan, persetujuan dari NAFIQPM menegaskan bahwa produk perikanan Indonesia mampu memenuhi standar ketat negara mitra dagang.

Melalui penguatan kerja sama dan peningkatan jumlah UPI berorientasi ekspor, KKP terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor perikanan nasional sekaligus memastikan produk Indonesia semakin diakui dan diterima di pasar global. Upaya ini menjadi bagian dari dorongan berkelanjutan untuk meningkatkan kontribusi ekspor perikanan terhadap perekonomian nasional.