Bakteri Escherichia coli atau yang lebih dikenal dengan E. coli adalah mikroorganisme yang umumnya hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Sebagian besar strain E. coli bersifat tidak berbahaya dan bahkan membantu proses pencernaan. Namun, beberapa strain tertentu dapat menyebabkan infeksi serius jika masuk ke tubuh melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Infeksi E. coli dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari diare, mual, sakit perut, hingga demam. Dalam kasus yang lebih serius, terutama pada anak-anak, lansia, atau orang dengan sistem imun lemah, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti sindrom uremik hemolitik (HUS) yang menyerang ginjal. Karena itu, masyarakat perlu memahami risiko dan cara pencegahannya.

Salah satu langkah utama untuk menjamin keamanan pangan adalah melalui pengujian laboratorium. Laboratorium pengujian pangan, seperti yang dikelola oleh Badan Mutu KKP, memiliki fasilitas modern dan metode yang telah terstandarisasi untuk mendeteksi keberadaan E. coli. Proses pengujian meliputi pengambilan sampel, enkulturasi, isolasi, dan identifikasi biokimia, dengan metode yang sesuai standar nasional maupun internasional seperti SNI dan ISO.

Pengujian ini memiliki manfaat langsung bagi masyarakat. Pertama, menjamin keamanan pangan, sehingga produk yang dikonsumsi bebas dari kontaminasi bakteri patogen. Kedua, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal, termasuk produk perikanan yang menjadi andalan ekspor. Ketiga, memenuhi standar ekspor, sehingga produk pangan Indonesia bisa diterima di pasar global.

Selain pengawasan laboratorium, masyarakat juga bisa berperan aktif dalam menjaga keamanan pangan. Langkah sederhana namun efektif antara lain: selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan, memasak makanan hingga matang sempurna, dan menyimpan pangan pada suhu yang sesuai agar pertumbuhan bakteri terhambat.

Dengan pemahaman tentang E. coli dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat tidak hanya melindungi kesehatan diri dan keluarga, tetapi juga turut menjaga mutu pangan di Indonesia. Edukasi seperti ini menjadi bagian penting dari upaya bersama untuk memastikan pangan aman, sehat, dan berkualitas.