BANJARMASIN - Kinerja sektor kelautan dan perikanan Kalimantan Selatan menunjukkan tren peningkatan. Di awal tahun, frekuensi ekspor dari Banjarmasin sudah mencapai 34 kali, meningkat 9% dibanding Desember 2021 dengan 31 kali pengiriman.

"Alhamdulillah, 2022 adalah momen akselerasi dan di bulan Januari, frekuensi pengiriman ke luar negeri sudah lebih tinggi dari bulan Desember lalu," terang Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Banjarmasin, Hafit Rahman, .. (23/2/2022).

Tak hanya dari sisi frekuensi, peningkatan juga terjadi ddari sisi nilai ekspor komoditas perikanan Kalimantan Selatan. Jika di bulan Desember total nilai sebesar Rp12,8 miliar, selama Januari 2022 mencapai Rp13,05 miliar, atau meningkat 2%.

"Tentu ini sebuah prestasi yang patut kita syukuri dan kita jaga agar tren ini bisa lebih meningkat lagi," kata Hafit.

Hafit menambahkan, negara dominan tujuan ekspor dari Kalimantan Selatan yakni Tiongkok, Jepang, Hongkong, Singapura, Inggris Raya, dan Korea Selatan. Sementara dari sisi komoditas, kepiting hidup menjadi komoditi dominan.

"Lalu ada udang beku mentah dan udang beku yang sudah dimasak," katanya.

Merujuk data tersebut, Hafit memastikan jajaran Balai KIPM Banjarmasin akan terus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Dia pun menyebut di tengah pandemi saat ini, Balai KIPM juga siap jemput bola dalam memberikan layanan seperti pengurusan health certificate (HC), cara karantina ikan yang baik (CKIB), serta sertitikat lainnya.

"Pasti kita akan berjuang untuk menjaga tren positif ini. Jadi kita siap untuk memberikan layanan yang optimal," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta anak buahnya untuk melakukan akselerasi program terobosan di tahun 2022. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah di tahun 2021 lalu, KKP menekankan pentingnya rebound.