Indonesia   |   English  
Saran Dan Pengaduan

SKPT Morotai
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
×

KKP

Kilas Berita  
Menteri KKP Susi Pudjiastuti Meresmikan SKPT Morotai, Melalui Video Conference dari Muara Baru Jakarta

MOROTAI - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai, di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.

 

Peresmian tersebut dilakukan melalui video conference dengan SKPT Morotai. Dilokasi SKPT Morotai sendiri di hadiri oleh Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf, Kapolres Morotai AKBP Mikhael P Sitanggang, Danlanal Morotai Letkol Laut (P) Kariady Bangun,SE,M.Tr.Hanla,MM, Kepala DKP Morotai Suriani Antarani , Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ternate (SKIPM) Abdul Kadir. S.Pi. beserta Koperasi Nelayan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai serta masyarakat.

Secara bersamaan juga diresmikan Cold Storage 1.000 ton yang merupakan salah satu prioritas pembangunan kelautan dan perikanan di Kawasan Perikanan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (10/10). Tak hanya cold storage 1.000 ton, terhubung melalui video conference ke berbagai daerah lainnya, Menteri Susi juga meresmikan secara serentak 15 pembangunan prioritas kelautan dan perikanan lainnya dengan menandatangani prasasti digital.

Selain Cold Storage 1.000 ton, pembangunan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lainnya yang diresmikan adalah Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik, SKPT Merauke, SKPT Morotai, SKPT Talaud, SKPT Biak, SKPT Mimika, Pasar Ikan Modern (PIM) Bandung, Pabrik Pakan Pangandaran, Embung Pangandaran, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Bone, Poltek KP Kupang, Poltek KP Jembrana, Poltek KP Pangandaran, Akademi Komunitas Wakatobi, dan Kantor Karantina Wilayah Kerja Sebatik.

 

Peserta yang hadir menyaksikan melalui layar televisi yang disiapkan di SKPT Morotai mendengarkan arahan Menteri Susi, menjelaskan bahwa pembangunan SKPT merupakan salah satu implementasi Nawacita ke-3, yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”. Hal ini juga sesuai dengan semangat mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional.

 

“Pulau terdepan kita yang letaknya terluar atau di perbatasan, kehidupannya, kesejahteraannya sangat penting diperhatikan untuk strategi keamanan dan perdamaian Indonesia terutama regional. Kalau sampai ada pulau terdepan kita yang memilukan, menyedihkan, pertama, image Indonesia menjadi tidak bagus. Kedua, rawan nanti disusupi hal-hal yang tidak baik dari luar, misalnya sebagai tempat penyelundupan,” tutur Menteri Susi.

 

Ia menambahkan, pembangunan SKPT ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi lokal, dan juga menjaga ketahanan pangan. Selain itu, SKPT juga akan mendorong pendapatan devisa melalui ekspor, dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mengatur tata niaga dan mengelola sektor kelautan dan perikanan dengan baik.

 

“Saya ingin membangun pulau terdepan ini bukan sebagai basis illegal fishing atau ilegal komoditi ekonomi dan lain sebagainya. Pulau terdepan kita harus menjadi sentra kegiatan ekonomi dan pertahanan negeri kita,” tegasnya.

 

“Kita punya 111 pulau terluar. Minimal 50-nya bisa menjadi sentra ekonomi Kelautan dan Perikanan. (Jika tercapai) itu luar biasa. Apalagi misalnya 20-nya bisa jadi sentra kelautan yang besar yang bisa menghasilkan devisa triliunan,” lanjutnya.

 

Harapan ini bukan tak terukur. Perkembangan yang menggembirakan telah terlihat di lokasi-lokasi SKPT yang telah berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat lokal.

 

Baca juga : Menteri Susi Resmikan 16 Pembangunan Prioritas Sektor Kelautan dan Perikanan


Melalui video conference Muhammad Yusuf menyampaikan bahwa Status lahan kawasan SKPT Morotai di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan seluas 61.878 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp 2.165.730.000 telah dihibahkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Morotai kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Perjanjian Hibah Nomor: 590/70/PM/2017 dan B.1110/SJ/PL.930/X/2017, pada tanggal 12 Oktober 2017, dengan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah (BA Hibah) Nomor: 523/61/PM/2017 dan B.1111/SJ/PL.930/X/2017, tanggal 12 Oktober 2017.

Lahan kawasan telah dilengkapi dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 7 tanggal 17 Desember 2018 yang diterbitkan oleh Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Pulau Morotai, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor: 502/234/DPMPTSP-IMB/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai. Selain itu juga, Akses jalan penghubung dua jalur ke kawasan pelabuhan dan jalan lingkar morotai telah tersedia.

Ia mengatakan, sementara pengoperasian ICS 200 Ton, Pabrik Es 10 Ton dan Cold Storage 50 Ton oleh PT Harta Samudra, untuk usaha ekspor Ikan Tuna Loin telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan dan devisa nasional.

Lebih lanjut diutarakannya, sejak tahun 2018 Ekspor Loin Tuna = 74 Ton / US$626.153,96 dan 251 Ton / US$2.259.000,00 Tahun 2019. Sementara, Produksi Tetelan Tuna dan Baby Tuna = 10 Ton/bulan senilai Rp190.000.000,00/bulan Pabrik Es = 2,7 Ton/bulan senilai Rp69.000.000,00/bulan.

Ditambahkan juga, Bantuan kapal ≤3 GT sebanyak 90 unit dan kapal 5 GT sebanyak 12 unit telah beroperasi oleh 4 koperasi yaitu: Tuna Pasifik, Taruna Selatan, Jiko Rahmat, dan Bubumoro. Pemanfaatan Kapal Penangkapan Ikan (3GT dan 5GT) beserta sarana dan prasarananya (alat tangkap, mesin dan cool box) telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan capaian sebagai berikut:

  • Koperasi Nelayan Tuna Pasifik Produksi 10 - 30 Ton/bulan dengan pendapatan bersih mencapai Rp 60 Juta - Rp180 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan  3 - 10 Ton/bulan dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3 Juta - Rp10 Juta/bulan;
  • Koperasi Nelayan Taruna Selatan Produksi 1 - 32 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp10 Juta - Rp20 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan 3 - 4 Ton/bulan dengan pendapatan Rp 5 Juta - Rp10 Juta/bulan
  • Koperasi Nelayan Jiko Rahmat Produksi 400 kg - 4 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp 8 Juta - Rp 80 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan, yaitu dengan produksi hanya mencapai 1 - 2 Ton/bulan dan pendapatan sebesar Rp 20 Juta - Rp40 Juta/bulan

 

Ia sampaikan bahwa, Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 1,5 Ton (1 unit) oleh Koperasi Nelayan Bubumoro, Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara untuk memasok kebutuhan es bagi nelayan anggota koperasi, telah memberikan pendapatan tambahan bagi koperasi sebesar Rp700.000,00/bulan.

 

Sementara Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 5 Ton oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

  • Koperasi Nelayan Bangkit Wayabula Efektif mengoperasikan IFM 5 Ton pada Bulan Mei 2019 (produksi 55 kg) dan September 2019 (produksi 608 kg) dengan pendapatan bruto Rp 55.000-608.000,00 per bulan
  • Koperasi Nelayan Tuna Pasifik Produksi rata-rata 30-50 Ton/bulan dan pendapatan bruto Rp 90 Juta - Rp150 Juta/bulan atau terdapat peningkatan pendapatan sebesar 1.000 - 1.666,7% dari rata-rata pendapatan sebelum memperoleh bantuan IFM 5 Ton yaitu Rp 9 Juta/bulan

 

Pemanfaatan sebagian besar Chest Freezer 370 Liter oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

  1. Pemanfaatan chest freezer untuk pembuatan Es balok/es bagi kebutuhan perbekalan nelayan dengan produksi rata-rata 240-700 bungkus/ bulan (nilai jual rata-rata Rp 1.000 – 2.000/bungkus), telah menambah pendapatan bruto bagi koperasi sebesar Rp240.000 - 1.400.000,00 per bulan.
  2. Penggunaan chest freezer untuk penyimpanan ikan hasil tangkapan nelayan dalam rangka penjualan kepada suplier/pedagang/masyarakat telah memberikan pendapatan bruto antara Rp 345.000 - Rp 1.500.000,00 per bulan.

   

 

Lihat FOTO Menteri KKP Susi Pudjiastuti Meresmikan SKPT Morotai, Melalui Video Conference

(SBS).

Admin Morotai   10 Oktober 2019   Dilihat : 4647



Artikel Terkait: