Minggu, 14 Maret 2021 SKPT Morotai menerima kunjungan kerja Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu KKP Jakarta Bapak Teguh Samudro dan tim. Dalam kunjungan tersebut dilakukan orientasi pengenalan aset SKPT Morotai dan diskusi terkait operasional yang ada di SKPT Morotai. Dalam kunjungannya ke SKPT Morotai didampingi oleh perwakilan dari Tim SKPT Morotai, SKIPM Wilker Morotai dan PT. Harta Samudera.
Diskusi berjalan diawali dengan pertanyaan terkait PLTS sistem Rooftop yang ada di ICS milik Pemda Kab. Pulau Morotai yang dikelolakan oleh PT. Harta Samudera, dijelaskan bahwa pengadaan tersebut merupakan program nasional pembangunan PLTS Rofftop untuk fasilitas coldstorage yang dilaksanakan Kementerian ESDM dalam pengembangan sumberdaya listrik di area kepelabuhanan untuk mendukung operasional kegiatan prosesing hasil perikanan di daerah, dalam pembangunannya telah dipihak ketigakan oleh pihak swasta. Selanjutnya, dijelaskan juga terkait proses operasional dari Koperasi Taruna Selatan sebagai pemanfaat fasilitas di SKPT Morotai dimana saat ini masih vakum karena dampak pandemi COVID 19 dan direncanakan akan memulai kembali kegiatan mereka di minggu ketiga bulan Maret 2021.
Lebih lanjut, Tim SKPT Morotai menjelaskan terkait rencana pembangunan ICS kapasitas 200 ton yang akan dibangun melalui dana hibah JICA Jepang di 2021, komoditas perikanan mayoritas yang diusahakan oleh nelayan Morotai yakni ikan tuna, meski banyak potensi dari jenis ikan lainnya di Kab. Pulau Morotai seperti ikan-ikan demersal. Selain itu tim juga menjelaskan perihal sudah aktifnya SPBN dengan kuota 80 ton per bulan untuk memenuhi pasokan nelayan melaut, ketersediaan pabrik es 10 ton di PPI Daeo Majiko dan informasi terkait terpisahnya pemanfaatan listrik antara PT. Harta Samudera dengan operasional SKPT Morotai di PPI Daeo Majiko. Dalam kesempatan ini tim juga menjelaskan perihal mayoritas ukuran kapal yang dipergunakan oleh nelayan Morotai adalah 1 hingga 5 GT.
Dikarenakan ketidaktersediaan ICS di PPI Daeo Majiko selain yang telah digunakan oleh PT. Harta Samudera, sistem rantai dingin yang dilakukan oleh KopNel yaitu sistem bongkar-kirim dimana setelah proses bongkar dan penimbangan dengan batasan 1-2 ton, maka ikan langsung diangkut dengan mobil berpendingin menuju pelabuhan dan dikirim kepada pembeli.
Admin Morotai 17 Maret 2021 Dilihat : 4625